Menurutnya, memang sejak dimulainya proses Pilkada sampai pembacaan putusan sengketa terjadi gesekan di antara para pendukung kandidat.
Hal ini, jelasnya, adalah hal wajar yang tidak perlu dipikirkan lagi.
Ia mengatakan, dirinya berkomitmen membangun Manggarai tidak dengan membawa rasa benci.
“Saya kira proses demokrasi sudah selesai, jadi saya sejak awal ditetapkan meraih suara terbanyak oleh KPU, saya mengatakan, tidak akan membangun Manggarai dengan rasa kebencian,” ujarnya.
“Saya tidak percaya dengan hukum kebencian. Tidak ada seorang pun yang dapat membangun Manggarai yang tercinta dengan rasa kebencian”, tegas Deno.
Setelah proses di MK, kini Deno-Madur hanya menunggu penetapan resmi dari KPUD Manggarai sebagai pemenang Pilkada 2015.
Terpilihanya Deno sebagai bupati membuat ia dipastikan bakal menjadi pemimpin di Manggarai selama 15 tahun. Selama 2005-2015, ia merupakan wakil bupati Manggarai, mendamping mantan bupati Christian Rotok. (Rio Jempau/ARL/Floresa)
