Lowoleba, Floresa.co – Obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba, Kabupaten Lembata kekurangan obat. Pasien yang dirawat inap dan rawat jalan di rumah sakit tersebut terpaksa membeli obat di luar rumah sakit, bahkan harus menunggu obat dari Kupang sampai akhirnya meninggal.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Aditya Yoga, di Lewoleba, Selasa (9/9/14), mengatakan, keterlambatan obat-obatan itu dirasakan sejak awal Mei 2014. Obat yang dimanfaatkan pasien selam 2014 merupakan stok tahun 2013. Pengadaan obat-obatan senilai Rp 1,1 miliar tahun anggaran 2014 sedang dalam proses.
“Sekarang bukan lagi sistem tender, perusahaan yang menang tender langsung mengadakan obat-obatan itu, tetapi menggunakan sistem e-katalog. Penggunaan obat-obatan itu dilelang melalui internet sehingga prosesnya agak lama karena merupakan pertama kali tahun ini. Namun, sejak pertengahan Agustus, pengadaan obat-obatan itu sudah mulai dilakukan meski hanya sebaian kecil, kata Yoga seperti yang diberitakan Harian Kompas, (10/09/2014).
Anggota DPRD Kabupaten Lembata, Yakobus Liwa, mengatakan, sejumlah pasien yang seharusnya bisa ditolong di RSUD itu akhirnya meninggal hanya karena rumah sakit kesulitan obat.
“Kasus terakhir, seorang pasien, yakni Bibiana Burin (25), yang sedang sakit parah, tetapi tidak dapat obat, pihak rumah sakit terpaksa mendatangkan obat dari Kupang, tetapi begitu obat tiba, pasien meninggal,” katanya.