Labuan Bajo, Floresa.co – Ketua Fraksi Golkar DPRD Manggarai Barat Paulina Jenia tak terima dicap rakus atau maruk kekuasaan oleh rekannya, Belasius Janu.
Perempuan tunggal di DPRD Manggarai Barat ini pun meminta Belasius Janu menyampaikan permohonan maaf kepadanya.
“Saya sudah sampaikan ke dia agar meminta maaf atas ucapannya itu. Namun dia belum membalas pesan singkat saya,”kata Jenia kepada Floresa.co,Rabu (2/3)
Jenia menuding Belasius Janu tak memahami tata tertib anggota dewan.
“Belasius Janu itu asal omong alias asbun (asal bunyi).Dia tidak baca tatib,”ujarnya.
BACA: Ketua Fraksi Golkar DPRD Mabar Dinilai Maruk
Sebelumnya anggota DPRD dari partai Hanura Belasius Janu menuding Paulina Jenia rakus jabatan lantaran menempati sejumlah posisi di alat kelengkapan dewan.
Selain sebagai ketua Fraksi Golkar, ia juga menjadi anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda).
Tak hanya itu, perempuan satu-satunya di DPRD Manggarai Barat ini juga menjadi anggota Badan Anggaran (Banggar) sekaligus menjadi anggota Komisi B yang membidangi masalah infrastruktur.
Menurut Jenia, Tatib No 1 tahun 2014 tentang tata tertib anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat sudah mengatur soal alat kelengkapan DPRD.
“Aturan sudah jelas. Di DPRD bukan hanya saya yang memiliki jabatan ganda.Rekan-rekan lainya juga menduduki dua jabatan, sama seperti saya,”ujarnya.
Menurut Jenia, Janu menyebutnya rakus akibat tidak puas terhadap pimpinan fraksinya di DPRD.
Partai Hanura merupakan bagian dari Fraksi PDI-P. Menurut Jenia, Fraksi PDI-P sebenarnya bisa mengusulkan dua kader di Balegda.
“Fraksi Golkar sangat tidak terima disebut rakus”,ujarnya. (Ferdinand Ambo/Floresa)