ReportasePeristiwaMubazir, Kini Pasar Rana Mbeling Jadi Tempat Pelihara Kambing

Mubazir, Kini Pasar Rana Mbeling Jadi Tempat Pelihara Kambing

Borong, Floresa.co – Gedung pasar rakyat di Rana Mbeling, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggaarai Timur mubazir.

Pantauan Floresa.co, Sabtu, 16 Juni 2018, tampak bangunan pasar yang dibangun pada 2014 itu penuh dengan rumput liar. Atap bangunan juga ada yang sudah terlepas.

Menurut pengakuan Agnes, salah seorang warga, saat ini gedung pasar itu dijadikan tempat pemeliharaan ternak kambing.

Ia berharap agar gedung pasar tersebut bisa difungsikan kembali.

“Kasihan gedungnya sekarang mubazir dan digunakan untuk ikat kambing. Uang pemerintah dibuang-buang,” katanya kepada Floresa.co.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Manggarai Timur, Basilius Teto mengatakan, pasar Rana Mbeling adalah pasar desa.

Jadi, kata dia, yang berkewajiban mengurus pasar tersebut adalah pemerintah desa.

Menurut warga, saat ini pasar ini jadi tempat pemeliharaan kambing. (Foto: Rosis Adir/Floresa)

“Itu pasar desa. Pemerintah desa yang atur,” ujar Teto, Sabtu sore.

Menurutnya, jika pemerintah desa mengelola pasar tersebut dengan baik, maka bisa mendatangkan pendapatan untuk desa itu sendiri.

“Retribusinya kan untuk desa,” tandasnya.

Ia mengancam akan mengambil alih pengelolaan pasar itu apabila pemerintah desa tidak segera mengambil langkah.

“Kalau desa tidak mau urus, nanti kami ambil alih,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala desa Rana Mbeling, Bonefasius Sole membantah pernyataan Teto bahwa pasar tersebut adalah pasar desa.

Menurutnya, pemerintah kabupaten tidak pernah menyerahkan pengelolaan pasar Rana Mbeling itu ke pemerintah desa.

Pemkab Matim dan Pemerintah Desa Rana Mbeling saling lempar tanggung jawab terkait situasi pasar ino. (Foto: Rosis Adir/Floresa)

“Dinas belum pernah serahkan ke desa,” ujarnya kepada Floresa.co.

Menurut Soleh, pihaknya tidak bisa mengelola pasar itu, jika belum ada proses penyerahan dari dinas Perindagkop.

“Saya belum bisa kelola kalau dinas belum serahkan ke desa,” ujarnya.

Rosis Adir/ARL/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA