Floresa.co – Organisasi pemantau masalah hak asasi Suriah menyebut tahun 2014 sebagai tahun paling mematikan. Sepanjang 2014, konflik yang terjadi di Suriah menewaskan lebih dari 76.000 orang, 17.790 di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak yang mencapai 3.501. Sedikitnya 22.627 merupakan tentara pemerintah atau gerilyawan propemerintah.
Sementara konflik di Irak menyebabkan lebih dari 15.000 orang tewas pada tahun 2014 yang disebut sebagai tahun terburuk semenjak tahun 2007.
Sebagian besar korban tewas akibat aksi serangan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam, atau ISIS, dan kelompok-kelompok militan lainnya.
Serangan udara yang dipimpin AS terhadap kelompok ISIS, pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak di Suriah, dan kekerasan sektarian di Irak juga menyumbang angka kematian yang besar.
Sementara itu, sebagaimana dilansir BBC.Com, pasukan koalisi pimpinan AS kembali melanjutkan serangan udara, Kamis (01/01), terhadap basis kekuatan ISIS di dekat kota Raqqa, Kobane dan Deir al-Zour. Serangan serupa juga dilakukan di wilayah ISIS di Irak, yaitu kota Falluja, Mosul dan Sinjar (HWL/Floresa).