ReportasePeristiwa20 Kardinal Baru Mayoritas dari Negara Berkembang

20 Kardinal Baru Mayoritas dari Negara Berkembang

kardinalFloresa.co – Paus Fransiskus mengumumkan 20 kardinal baru pada Minggu kemarin (4/1/2015), di mana sebagian besar berasal dari negara-negara berkembang di Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Sebagaimana dilansir Ucanews.com, sebanyak 15 kardinal baru tersebut berusia di bawah 80 tahun, yang berarti mereka berhak untuk bergabung dalam konklaf untuk memilih Paus berikutnya.

Dalam mengumumkan para kardinal baru tersebut, Paus Fransiskus mengatakan mereka berasal “dari 14 negara dari setiap benua (dan) ini menunjukkan hubungan yang tak terpisahkan di antara Gereja Roma” dan Gereja-gereja di seluruh dunia.

Para kardinal baru yang diangkat mencakup tiga dari Afrika, lima dari Amerika Latin serta lima dari Asia-Pasifik.

Uskup Soane Patita Paini Mafi dari Tonga menjadi kardinal pertama dari kepulauan Polinesia. Dengan usia 53 tahun, ia juga akan menjadi kardinal termuda.

Mgr John Dew, Uskup Agung Wellington menjelaskan pengangkatan Mgr Mafi sebagai sebuah “berita bagus” untuk daerah itu.

“Meskipun kami secara geografis jauh dari sebagian besar dunia, Paus Fransiskus telah menjelajahi dunia untuk mengangkat para kardinal baru,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu Mgr Daniel Sturla, orang Uruguay kedua yang diangkat menjadi kardinal, mengatakan dia “terkejut” dengan pengangkatannya karena hal itu berlangung kurang dari setahun setelah ia diangkat sebagai uskup agung Montevideo.

Pilihan Paus Fransiskus terhadap seorang Haiti menjadi kardinal juga yang pertama bagi Gereja di kawasan itu.

Meskipun berbagai negara terwakili, Eropa masih menyumbang kelompok terbesar dengan tujuh kardinal, termasuk tiga orang Italia.

Semenatara itu, Pasto Federico Lombardi, juru bicara Vatikan mengatakan, idak ada kardinal Amerika Serikat atau Kanada yang diangkat pada Minggu, karena, kata dia, “jumlah mereka sudah sesuai dan stabil”.

Para kardinal baru itu mencerminkan perubahan dalam demografi Gereja, yang telah bergeser ke Afrika, Amerika Latin dan Asia dalam abad terakhir.

Tahun 1910, sekitar 65 persen umat Katolik di dunia tinggal di Eropa, 24 persen di Amerika Latin dan Karibia, demikian sebuah studi tahun 2010 dari Pew Research Center, yang berbasis di Amerika Serikat.

Tahun 2010, Amerika Latin menyumbang 39 persen sementara 16 persen berada di Afrika dan 24 persen di Eropa. (ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA