Tiga Terdakwa Dugaan Korupsi Proyek Air Minum Bersih di Manggarai Timur Jalani Sidang di Kupang, Jaksa Hadirkan Sembilan Saksi

Kasus ini terkait proyek air minum bersih di Desa Rana Masak dengan anggaran lebih dari dua miliar rupiah

Baca Juga

Floresa.co – Kejaksaan menghadirkan setidaknya sembilan saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek air minum bersih di Kabupaten Manggarai Timur yang kini sidangnya sudah berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Kupang.

Daniel Merdeka Sitorus, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri [Kejari] Manggarai mengatakan, lima saksi terkait kasus proyek air minum bersih di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong itu telah dihadirkan dalam sidang pada 18 Oktober.

“Empat orang lainnya akan diperiksa Rabu esok, 25 Oktober,” katanya kepada Floresa, Selasa, 24 Oktober.

Ia menjelaskan, kesembilan saksi ini memberi keterangan untuk tiga terdakwa, yakni  AFD, Pejabat Pembuat Komitmen serta AM, Kepala Perwakilan PT Arison Karya Sejahtera dan RG, Komisaris CV Desain Pratama – pihak yang mengerjakan proyek.

Daniel menjelaskan, lima saksi yang diperiksa pada 18 Oktober berinisial, ARM, FS, VN, SS, W.

Mereka, kata dia, “menjabat sebagai kelompok kerja pada tahun 2020,” ketika proyek itu dikerjakan.

Sementara untuk empat saksi lainnya, Daniel mengatakan tidak menghafal nama dan jabatan mereka.

Kasus ini mencuat ke publik setelah Kejari Manggarai melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Manggarai Timur pada 24 Juli. Sebanyak 48 dokumen disita dalam penggeledahan itu.

Tim Kejaksaan dipimpin Rizky Romadho, Kepala Seksi Intel yang sehari kemudian diumumkan dimutasi, diganti Zaenal Abidin.

Dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Manggarai Timur, proyek air di Desa Rana Masak dianggarkan antara 2018-2021, yang totalnya mencapai lebih dari Rp5 miliar rupiah.

Kasus yang sedang diusut Kejaksaan saat ini adalah terkait proyek tahun anggaran 2020 dengan dana Rp2.705.550.000, yang dikerjakan oleh PT Arison Karya Sejahtera.

Proyek tahun anggaran lainnya tidak diusut.

Proyek ini menjadi sorotan karena warga tiga kampung di wilayah Desa Rana Masak masih belum menikmati air bersih.

Dalam sebuah laporan Floresa pada 7 Juli, warga di Kampung Maro, Golo Borong, dan Metuk mengatakan, sejak proyek itu selesai dikerjakan, mereka tidak pernah menimba air dari kran-kran yang dipasang di rumah mereka.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini