Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2024, AMSI Mulai Gelar Pelatihan Cek Fakta untuk Jurnalis

Pelatihan di Jakarta pada 31 Oktober -  2 November merupakan seri pertama dari rangkaian kegiatan yang juga akan digelar di beberapa kota lain.

Baca Juga

Floresa.co – Asosiai Media Siber Indonesia [AMSI] memulai rangkaian kegiatan pelatihan cek fakta untuk para jurnalis, bagian dari upaya membendung penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2024.

Pelatihan seri pertama yang berlangsung di Jakarta pada 31 Oktober-2 November melibatkan 30 jurnalis dari Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tenggara.

“Hal yang dipelajari dan dilatih adalah mengenali teknik produksi ‘prebunking’ dan ‘debunking’ dalam upaya membendung hoaks jelang pemilu 2024,” demikian pernyataan resmi AMSI yang diperoleh Floresa, Rabu, 1 November.

Prebunking merupakan proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber sebelum informasi keliru menyerang, sementara debunking merupakan kerja pemeriksa fakta yang langsung menyajikan faktanya kepada pembaca.

AMSI menyatakan, “produksi dan penyebaran hoaks diperkirakan akan terus bertambah terutama saat kampanye Pemilu,” dan karena itu pelatihan ini menjadi amat penting.

AMSI, yang merupakan bagian dari Koalisi Cek Fakta bersama Aliansi Jurnalis Independen dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, menggelar rangkaian kegiatan pelatihan dengan dukungan Google News Initiative.

Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum AMSI menjelaskan, ada empat simpul penting agar kerja-kerja membendung hoaks bisa sukses, yakni kerja jurnalistik bersama oleh media; jejaring kelompok akademisi, kampus dan mahasiswa; keterlibatan tokoh masyarakat sipil dan key person; serta upaya penegakan hukum dengan menggandeng para advokat.

“Kerja untuk membersihkan ruang digital dari sampah hoaks tidak bisa sendiri, tetapi harus berjejaring luas, bahkan diperlukan sampai ke proses hukum sehingga kita juga perlu menggandeng para advokat,” ujar Wahyu saat berbicara di hadapan peserta pelatihan, Selasa, 31 Oktober.

Ia menjelaskan, pelatihan ini adalah bagian dari komitmen Koalisi Cek Fakta agar Pemilu 2024 berkualitas dan bebas dari hoaks.

Dengan demikian, katanya, masyarakat bisa memilih siapapun calon yang didukung dengan lebih obyektif dan berdasar informasi yang sehat.

“Dengan upaya kolaboratif ini mudah-mudahan kita bisa berkontribusi supaya Pemilu betul-betul menjadi tempat pertarungan ide yang substantif, sebuah kompetisi demokrasi yang memungkinan warga negara memilih dengan sadar, memilih informasi yang akurat dan kredibel. Itu tugas kita,” katanya.

Wahyu mengatakan, selain peningkatan kapasitas jurnalis, memperluas jejaring Koalisi Cek Fakta juga tak kalah penting.

Karena itu, jelasnya, setelah pelatihan di Jakarta, AMSI juga akan menggelar empat pelatihan serupa di Padang, Makassar, Bali, dan Surabaya, yang melibatkan 150 jurnalis dari media di 27 wilayah kepengurusan AMSI.

Pelatihan, kata Wahyu, akan disusul dengan pendampingan atau mentoring dan fellowship untuk para jurnalis yang memproduksi konten cek fakta.

“Para peserta akan kita minta menjadi bagian dari anggota dan jejaring media Koalisi Cek Fakta,” katanya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini