Oleh: ALDUS WAE
Bagai puntung engkau berbaris
Di samping rel engkau mengais
Dengan bangga engkau narsis
Demi hidup engkau berjualan karcis
Masihkah engkau gadis?
–
Malam engkau terlihat mempesona
Siang engkau terbujur kaku merana
Meratapi nasib, salah siapa
Engkau bagai boneka si dia
–
Dicicipi demi selembar merah
dibelai penuh pasrah
–
menanti siapa yang datang
berharap ada pelanggan di malam terang
–
hingga fajar merekah
engkau tetap serakah
akhirnya dijuluki sampah
oleh mereka yang tak mengaku salah
–
gadis,
usiamu tampak belia
kembalilah sebelum menangis
mimpimu masih seangkasa
–
engkau hidup di tanah yang salah
janganlah menambah masalah,
pulanglah
–
beranilah berjuang
menjadi bintang yang tetap benderang
karna kita sedang berperang
dan engkau bukan lagi gadis bertopeng
–
oh gadis,
gadis malam yang malang
Wilibaldus Wae adala Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Pemuda yang disapa Aldus ini berasal dari Manggarai Timur, Flores, NTT.