Aletheia Ledalero Pentaskan ‘Kotbah’

Baca Juga

Cucun Suryana, seorang penikmat sastra dari kota Maumere merasa puas dengan penampilan kru Aletheia. Meskipun baru sekali nonton, tetapi Ia puas dengan Kelompok Teater Aletheia. Para pemeran mempunyai penghayatan total dan kita seolah menonton di bioskop.

Ketika ditanya soal teater Kotbah yang dipentaskan, ia mengatakan sangat tersentuh dan benar-benar dihantar untuk memasuki hari-hari suci ini.

“Saya sangat terharu dan bahkan hampir menangis terbawa emosi saat laki-laki tua dengan lentera di tangan melihat cuplikan penderitaan di layar. Teman saya akui bahwa ia dicerahkan dengan teater Kotbah yang dipentaskan malam ini”.

“Ternyata di dalam hidup ini banyak waktu yang disia-siakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Begitu banyak kasus dan penderitaan dari sesama di sekitar kita tetapi ada begitu banyak pula manusia yang tidak mau peduli bahkan apatis dengan apa yang ada di depan mata”, lanjut Ibu pejuang sampah di kota Maumere ini.

Sekilas Tentang Teater Kotbah

 Teater Kotbah yang disaksikan oleh ratusan penghuni Ledalero dan puluhan penikmat sastra ini dimulai dengan dongeng batu yang dibawakan oleh Novi Langa. Dongeng batu tersebut menggambarkan seorang manusia yang mencari arti kehidupan yang disimbol dengan seorang pria lusuh dengan lentera di tangannya. Pria tersebut merasa kaget dengan situasi yang dijumpainya, yaitu penderitaan manusia.

Karena itu, nyanyian Elli..Elli Lama Sabakhtani merupakan panggilan malaikat kepada manusia untuk berbalik kepada Allah. Lagu Yerusalem..Yerusalen, berbaliklah kepada Allahmu adalah sebuah panggilan Allah kepada manusia untuk memberikan perhatian kepada sesama.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini