Aletheia Ledalero Pentaskan ‘Kotbah’

Fr. Gucek Horowura, SVD sebagai salah satu penulis naskah mengatakan teater Kotbah merupakan hasil garapannya bersama Oan Wutun. Naskah tersebut diinspirasi oleh puisi WS Rendra yang berjudul Kotbah. Puisi tersebut merupakan sebuah kritikan atas para pemimpin yang sebenarnya hanya mampu berkata-kata namun sulit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak persoalan kemanusiaan di depan mata kita, namun kita seringkali lebih memilih untuk memandangnya hanya sepintas lalu. Kisah Orang Samaria Yang Murah Hati ditampilkan sebuah sebagai refleksi untuk kita. Kita mestinya melihat dengan mata kita sendiri untuk menemukan makna hidup kita sebelum kembali kepada Allah sebagai asal mula kehidupan manusia, kata calon misionaris yang akan bermisi di Amazon-Brazil.

Dengan ini, kita mesti bertanya: menghadapi persoalan seperti Human Trafficking, diskriminasi ODHA. kemiskinan, peperangan, dan pelecehan seksual, apa yang mestinya kita buat? Kisah Orang Samaria yang baik hati hanya merupakan sebuah instrumen untuk kita refleksikan sepak terjang di sekarang ini berhadapan dengan persoalan-persoalan di atas.

Hal ini karena, kita sebagai manusia semestinya tidak lari seperti para imam dan orang Lewi sebagaimana yang dilukiskan injil Lukas. Kita tidak bisa menghindarkan diri kita dari persoalan-persoalan yang melilit manusia yang adalah sesama kita. Tuhan punya banyak mata untuk melihat sikap manusiawi kita yang apatis, tegas alumnus Seminari Hokeng ini.

Lebih lanjut, mahasiswa teologi STFK Ledalero ini menambahkan bahwa teater Kotbah merupakan sebuah autokritik kepada imam dan calon imam agar tidak merasa mapan dengan situasi di dalam tembok biara atau hanya sebatas seruan-seruan dari altar tanpa sebuah aplikasi nyata. Kita mesti menantang diri kita untuk keluar dari kemapamanan kita dan turut merasakan penderitaan sesama kita yang adalah umat kita serta mencari dan menemukan solusi atas berbagai persoalan tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA