Ruteng, Floresa.co – Kinerja pemerintahan (governance), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tahun 2014 ini mendapat nilai CC dengan skor 51,98 dari skala 1-100. Meski terbilang rendah, tapi ini sudah dianggap pencapaian terbaik dibandingkan kabupaten lain di Provinsi NTT.
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia dengan menggunakan sejumlah indikator seperti perencanaan kinerja, pengukuran kerja, pelaporan kinerja, capaian kinerja, dan evaluasi kinerja.
Tahun lalu Manggarai mendapat nilai C dengan skor 35,51 untuk seluruh indikator tersebut.
Dalam surat laporan dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan nomor B/4771/M.PAN-RB/12/2014 yang salinannya diterima Floresa.co, Senin (15/12/2014) menyebutkan, tahun ini Manggarai mengalami peningkatan kinerja.
Hal ini terjadi karena peningkatan capaian pada sejumlah indikator yang dinilai. Indikator perencanaan kinerja, misalnya, tahun 2013 mendapatkan nilai 17,37, sementara tahun ini naik menjadi 19,91. Kemudian, indikator pengukuran kerja tahun 2013 mendapatkan nilai 3,46 dan di 2014 naik hingga 10,63.
Selain itu, indikator pelaporan kinerja di tahun 2013 mendapatkan nilai 5,98, sedangkan 2014 naik 7,35. Kemudian, indikator evaluasi kinerja tahun 2013 mendapatkan nilai 2,28 dan 2014 naik mencapai 4,61.
Komponen terakhir yang dinilai dalam laporan yang ditanda tangan langsung oleh Menteri Yuddy Chrisnandi menyebutkan, indikator capaian kinerja di tahun 2013 mendapatkan nilai 9,42 dan tahun 2014 naik tipis menjadi 9,48.
Terhadap laporan tersebut Bupati Cristian Rotok mengatakan, ini merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi pemerintahan di Manggarai.
“Setiap anggaran yang kita gunakan harus terukur. Harus memenuhi lima kriteria penggunaan anggaran yaitu input, output, outcome, benefit, dan impact,” kata Rotok saat melakukan konferensi pers di kantornya, Senin.
“Saya tidak terlalu senang mendapat nilai tertinggi untuk NTT, saya malah menyesal lulus dari yang terjelek,” tambah Rotok.
Namun ia menuturkan, pihaknya senang karena ada perubahan kinerja di pemerintahan kabupaten Manggarai dari tahun-tahun sebelumnya. (ADB/Floresa).