Ruteng, Floresa.co – Anggota DPRD Manggarai – Flores Marsel Nagus Ahang membantah tudingan miring yeng disematkan terhadap dirinya. Tudingan tersebut berkaitan dengan aksi Ahang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak PLN di DPRD Manggarai, Selasa, 27 September 2016 lalu.
Menurut politikus partai PKS ini, kecaman yang disampaikan pengacara Yance Janggat kepada dirinya adalah sebuah kesalahan besar.
“Yance Janggat pengacara senior Manggarai sangat tidak memahami substansi persoalan. Pernyataannya untuk mengadili saya di MKD merupakan pernyataan konyol dan sebuah pengkerdilan konsep berpikir. Kalau dia tidak memahami jangan galau” tegas Ahang melaui pesan singkat kepada Floresa.co Kamis, 29 September 2016 malam.
BACA JUGA: Pengacara Ini Kecam Aksi Ahang Saat RDP dengan GM PLN NTT
Ia menyayangkan sikap pengacara senior yang tidak bijak melihat soal. Oleh karenanya menciptakan kondisi semakin sulit dalam menyelsaikan masalah dengan pihak PLN Ruteng.
“Beruntung saja masalah ini tidak dialami oleh saudara Yance Janggat. Dimana, pihak PLN mengganti meteran pelanggan secara sepihak” tulis Ahang.
Semestinya kata Ahang, seorang pengacara harus berkontribusi dan membela rakyat secara praktis.
“Pengacara senior harus advokasi dong masalah ini. Sebab, pihak PLN telah melanggar hak – hak konsumen” jelasnya.
Pada prinsipnya, kata dia, semua tudingan Janggat itu tidak benar. Semua yang dilakukan jelasnya merupakan bentuk pembelaan terhadap rakyat yang ditindas oleh pihak PLN Ruteng.
“Apa yang saya lakukan di ruangan DPRD adalah reaksi spontanitas demi membela rakyat yang ditipu oleh pihak PLN Ruteng. Kami adalah wakil rakyat dan harus benar – benar membela kepentingan rakyat. Bukan tujuan untuk mencari simpatik publik” tegas Ahang lagi.
Berkaitan desakan Yance Janggat untuk mengadili Ahang di Majelis Kehormat Dewat (MKD), Marsel pun tidak akan gentar. Tanpa didesak juga Marsel telah meminta ketua DPRD Manggarai Kornelis Madur untuk segera proses dirinya.
“Saya sudah katakan kepada ketua DPRD Manggarai agar segera proses saya” tutupnya tegas. (Ronald Tarsan/Floresa).
