Labuan Bajo, Floresa.co – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Victor Bungtilu Laiskodat mengklaim rencananya menutup Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat (Mabar) telah disetujui Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, langkah itu diambilnya untuk mengoptimalkan konservasi terhadap binatang purba komodo.
“Kami butuh pembenahan, kurang lebih satu tahun,” katanya saat berkunjung ke Pulau Komodo pada Senin, 10 Juni 2019 bersama seluruh bupati se-NTT.
“Kami harapkan, tahun depan dengan pemerintah pusat kami akan melakukan kesepakatan dan presiden telah setuju untuk pembenahan satu tahun khusus untuk Pulau Komodo,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pembenahan dengan kembali menata hutan serta melestarikan rusa yang merupakan makanan bagi komodo.
“Pulau-pulau lain silahkan dikunjungi, Pulau Komodo dilakukan pembenahan, kita hutankan kembali hutannya dengan baik, makanan komodo kita siapkan dengan baik.”
“Jadi, setelah turun dari komodo, kita akan temukan banyak sekali rusa di tempat ini, dan kita siapkan khusus untuk konservasi,” ujarnya.
Hingga saat ini, rencana itu belum disetujui masyarakat setempat. Salah satunya ialah Bidong Muhammad Sai, warga yang kini berprofesi sebagai penjual souvenir. Ia khawatir, penutupan itu akan mengganggu bahkan membuatnya kehilangan lapangan pekerjaan yang sudah digelutinya usai pergelaran Sail Komodo 2013 silam.
“Kami sepenuhnya bergantung pada pariwisata. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biayai anak-anak sekolah tergantung dari pariwisata,” ujarnya.
Ia pun meminta, pemerintah mengkaji ulang rencana tersebut.
“Apakah harus dengan menutup(Pulau Komodo). Tidakah ada pilihan lain,” ujarnya.
ARJ/Floresa