PILIHAN EDITORJika Menang, Hamsi-Baut Kembangkan Konsep “Stright to the Village”

Jika Menang, Hamsi-Baut Kembangkan Konsep “Stright to the Village”

 

Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat,Mateus Hamsi-Paulus Serak Baut sedang menerima Surat Keputusan (SK) dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rabu (1/7/2015).
Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat,Mateus Hamsi-Paulus Serak Baut sedang menerima Surat Keputusan (SK) dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rabu (1/7/2015).

Labuan Bajo, Floresa co – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat (Mabar) Mateus Hamsi dan Paul Serak Baut berjanji akan menerapkan konsep pembangunan straight to the village.

Hal ini disampaikan oleh Baut kepada Floresa.co, Minggu(5/7/2015) di Lembor, Mabar.

Menurut Baut, arti program tersebut adalah ada upaya  penempatan kantor instansi pemerintahan yang tidak hanya berada pada satu titik tertentu.

Misalnya, seperti saat ini, di mana penempatan kantor pemerintahan hanya berada di kota Labuan bajo sebagai ibukota kabupaten.

Hal ini, kata dia, membuat masyarakat di kampung-kampung merasa dirugikan mengingat mereka sangat jauh dari sentuhan pemerintah daerah.

Pasangan Hamsi dan Baut yang dikenal dengan Paket Mabar berkomitmen akan mengembang straight to village dimana penempatan kantor dinas pemerintahan disesuaikan dengan potensi wilayah kecamatan.

Baut mencontohkan kantor Dinas Pertanian, di mana seharusnya dibangun di Kecamatan Lembor karena daerah itu merupakan pusat kegiatan dan aktivitas pertanian.

Sementara untuk kantor Dinas Peternakan dan Kelautan rencananya akan berada di Bari, Kecamatan Macang Pacar karena Bari adalah wilayah dengan penghasilan ikan terbesar di Mabar.

“Hal ini membuat masyarakat merasa dilayani atau betul disentuh oleh pemerintah kabupaten,” kata Baut.

Selain itu, kata dia, hal ini juga akan membuat daerah pusat keramaian tidak hanya di kota, tetapi juga di desa.

Jika hal demikian terwujud, jelasnya, aktivitas dan roda perekonomian masyarakat akan berjalan dengan lancar dan cepat.

“Karena pemerintah menjemput langsung hasil karya masyarakat serta pemerintah bisa mendidik  masyarakat secara teoritis dan praktek, misalnya Dinas Pertanian di Lembor langsung mendidik masyarakat bagaiman cara bercocok tanam yang baik
dan benar,” jelasnya.

Konsep straight to the vilage ini, demikian Baut yang dipakai di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta.

“Oleh karena itu, kita bisa bawa model kota Jakarta ke Manggarai Barat,” tandas Baut.

Untuk diketahui, Baut pernah bertarung dalam Pilkada Mabar tahun 2010 silam melalui jalur independen atau perseorangan. Kala itu, ia berpasangan dengan Petrus Malada, namun gagal. (Sefrey J/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA