Labuan Bajo, Floresa.co – Selama dua minggu terakhir ini aktivitas penjualan air bersih di sekitar kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) makin marak.
Diduga, air bersumber dari pipa milik Perusahaan Air Minum (PAM). Akibatnya, sejumlah tempat di dalam kota Labuan Bajo mengalami kekurangan air.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Mabar dari Fraksi Hanura, Blasius Janu kepada Floresa.co, Senin (21/9/2015).
Janu mengatakan, aktivitas penjualan air ini terjadi di sepanjang jalan di dekat Jembatan Timbang sampai di Kaper, Labuan Bajo.
“Banyak orang yang jual air pakai mobil tangki dan pakai mobil open cup biasa. Kenapa dibiarkan begitu. Pipa air kok dibiarkan disedot-sedot,” ujarnya.
Dirinya berharap, pemerintah segera turun tangan, segera melakukan sidak (inspeksi mendadak).
“Bayangkan di Kaper itu, ada kelompok tani wanita, sumber airnya dari PAM untuk siram sayur. Kita yang di kota ini kekurangan air,” katanya.
Menurut Janu, berdasarkan informasi yang dihimpunnya selama dua minggu ini, harga air yang dijual berkisar antara Rp 70.000 – Rp 90.000 per tangki ukuran 1.100 liter.
Pantauan Floresa.co, penyedotan air yang paling banyak terjadi di Merombok. Di situ terdapat pipa induk milik PAM.
Di antara mobil yang menyedot air di lokasi itu, terdapat sejumlah mobil plat merah milik PAM. (Petrus D/Sirilus Ladur/PTD/Floresa)