Tolak Privatisasi Pantai Pede, Para Imam dan Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa

Uskup Ruteng Mgr Hubert Leteng Pr juga sudah menegaskan beberapa waktu lalu, bahwa sikap Gereja sudah jelas, sesuai kesepakatan dalam sinode.

Ia juga menegaskan dukungannya terhadap upaya para aktivis di Mabar yang terus menyuarakan penolakan dengan beragam cara.

“Saya mendukung apa yang mereka lakukan. Saya juga meminta, bila ada tanda-tanda mulai ada aktivitas di lahan itu, maka mesti ada gerakan. Masyarakat mesti proaktif,” katanya kepada Floresa.co, awal November lalu.

Terkait alasan penolakan, Mgr Huber mengatakan, Pantai Pede adalah ruang publik yang kini tersisa untuk masyarakat.

BACA: Uskup Ruteng: Gereja Tolak Privatisasi Pantai Pede, Itu Sudah Jadi Keputusan Sinode!

“Masyarakat pasti butuh tempat untuk rekreasi. Mereka berhak menikmati keindahan di pantai dan bersenang-senang di sana,” katanya.

“Kalau sudah milik orang, bagaimana mungkin masyarakat bisa bebas masuk di sana,” katanya.

Solidaritas untuk Kawan Kami, Mikael Jonaldi

Jonal, salah satu jurnalis Floresa, sedang butuh biaya untuk operasi jantung. Kami mengharapkan solidaritas kawan-kawan untuk ikut membantu Jonal

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA