40 Malam Fidelis Honto: Momen Mawas Diri dan Rekonsiliasi Mahasiswa Manggarai di Malang

Kehadiran mereka, selain sebagai bentuk dukungan dan doa untuk keselamatan jiwa Fidelis, tetapi juga sekaligus menjadi momentum mawas diri dan rekonsiliasi.

Misa dipimpin Pater Ellen Bon SVD, didampingi Fr Rinto CM dan dimeriahkan koor dari kelompok mahasiswa dari keempat organisasi penyelenggara cara.

Dalam homili Pater Ellen menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Fidelis.

Imam, asal Wetik Kuwus, ini dengan sangat lantang serta wajah penuh haru dan mata berkaca-kaca menegaskan, peristiwa kematian Fidelis merupakan pertama terjadi di wilayah Malang.

Imam yang sudah lama mengabdi di Jawa Timur ini mengungkapkan, baru kali ini mendengarkan peristiwa perkelahian berujung kematian diantara sesama mahasiswa Manggarai di Malang.

“Tentu ini bukan masalah kecil dan cukup kali ini terjadi”,tandasnya.

Bertepatan dengan perayaan Keluarga Kudus, Pater Ellen, megajak mahasiswa untuk lebih mengutamakan kekeluargaan.

“Kita sebagai orang Manggarai lahir dari nenek moyang yang sama, darah yang sama, dan hanya kebetulan secara administratif kepemerintahan kita dibagi ke dalam tiga daerah,” ujarnya.

“Tetapi, pada prinsipnya kita ini adalah orang Manggarai, mulai dari Selat Sape salen (batas barat) Wae Mokel awon (batas timur), Reo wa (batas utara), Iteng silin (batas selatan),” tambah Pater Ellen.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel Whatsapp dengan klik di sini.

spot_img

BACA JUGA

BANYAK DIBACA