PILIHAN EDITOR 40 Malam Fidelis Honto: Momen Mawas Diri dan Rekonsiliasi Mahasiswa Manggarai di Malang

 40 Malam Fidelis Honto: Momen Mawas Diri dan Rekonsiliasi Mahasiswa Manggarai di Malang

Karena itu, lanjutnya, semua orang Managgarai Raya termasuk mahasiswa lahir dari keluarga yang memiliki nilai-nilai budaya yang sama, yaitu budaya Manggarai.

Mengutip nasihat bijak orang tua Manggarai ia mengajak para mahasiswa untuk hidup dalam semangat ‘nai ca anggit tuka ca leleng’. Artinya, sebagai saudara kita sehati dan sesuara menjunjung tinggi persaudaraan dan kekeluargaan.

Pater Ellen juga menyentil kehidupan rohani mahasiswa. Dalam refleksinya, peristiwa yang menimpa Fidelis terjadi karena mahasiswa kurang mendekatkan diri pada Tuhan.

“Seberapa sering mahasiswa pergi ke Gereja? Seberapa sering ikut dalam kegiatan-kegiatan lingkungan yang berhubungan dengan Gereja?” ujarnya.

“Ketika hidup kita dekat dengan Tuhan, maka tidak mungkin terjadi persoalan seperti ini,” sambungnya.

Pater Ellen menguraikan banyak hal dalam homilinya ini berdasarkan keluhan dan masukan dari berbagai pihak, terutama Gereja Malang terkait kehidupan mahasiswa Manggarai Malang khususnya, dan NTT pada umumnya.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA