Floresa.co – Salah satu nasabah Bank BRI Cabang Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kecewa karena sejumlah uang dalam rekeningnya hilang.
Adrianus Bagung, nama nasabah itu adalah seorang mahasiswa di STKIP Ruteng.
Ia mengatakan kepada Floresa.co, Selasa, 23 Agustus 2016 bahwa saldo rekeningnya kosong saat ia hendak mengambil uang di salah satu ATM BRI di kota Ruteng pada 23 juli 2016 lalu.
Padahal, kata dia, saldo tabungan mestinya senilai Rp 4.200.000.
“Saya tidak pernah ambil uang dari ATM selama ini. Saya akhirnya kaget karena uang itu sudah hilang dan saldo kosong,” kata Adrianus.
Ia mengatakan, peristiwa naas itu lantas membuatnya pingsan dan jatuh sakit. Pasalnya, uang tersebut mestinya digunakan untuk biaya kuliah.
Adrianus melanjutkan, “saya tidak langsung konfirmasi ke kantor BRI saat itu, karena peristiwa tersebut terjadi hari Sabtu. Apalagi saya langsung jatuh sakit.”
Lima hari pasca kejadian, lanjutnya, ia bersama keluarga mendatangi kantor BRI Ruteng.
Namun penjelasan dari pihak BRI tidak memuaskan dan membuat keluarganya kecewa. Bahkan menurut Adrianus, penjelasan pihak bank justru membuatnya bingung dan curiga.
“Menurut hasil print out buku tabungan saya di kantor BRI, uang tabungan saya ditransfer ke nomor rekening Bank Mandiri.”
Padahal, kata dia, sejak memiliki ATM BRI ia tidak pernah memberitahu PIN ATM kepada siapapun.
Kemudian, lanjutnya, ia menjadi tambah curiga ketika pihak bank tidak memberitahu nama rekening penerima uang itu, padahal nomor rekeningnya ada.
“Kata mereka, penerimannya adalah nasabah Bank Mandiri. Berulang kali saya meminta agar nama penerima kiriman uang diberitahu, tapi pihak BRI tidak kunjung menjawab” ujarnya.
Hingga kini BRI Ruteng belum juga menyelesaikan masalah tersebut.
Padahal, lanjut Adrianus, sebelumnya pihak bank sudah berjanji akan segera memanggilnya.
“Waktu itu mereka bilang kita akan panggil saya, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” jelasnya.
Sementara itu, Paulus Pariman, saudara Adrianus yang juga turut kecewa dengan pihak BRI itu mengungkapkan kekesalannya melalui sebuah tulisan di akun Facebook-nya, Paus Paulus.
“Siapa yang tidak kecewa, pihak BRI tidak memberi solusi. Padahal, kejadiannya sudah hampir satu bulan,” tulis Paul dalam akun Facebook-nya.
Menurut Paulus, pihak BRI seolah-olah menganggap remeh masalah ini. “Padahal, ibu dari Adrianus baru-baru ini meninggal. Sementara Adrianus sendiri jatuh sakit akibat uangnya hilang,” ujar Paul.
Paulus mengatakan, setelah memposting tulisan tersebut di Facebook, Paul mengaku mendapat teror dari pihak bank, yang bernama Pak Nurdin, Kepala BRI KCP Borong, Manggarai Timur.
“Padahal, saya menulis status karena kecewa dengan BRI,” katanya.
“Mestinya mereka bertanggung jawab dan segera menyelesaikan masalah ini, bukan lagi kembali menyalahi kita,” lanjutnya.
Terpisah, saat dihubungi Floresa.co, Nurdin mengatakan bakal segera menyelesaikan persoalan ini.
Namun ia membantah melakukan teror. Menurutnya, Paul hanya salah mengartikan maksud dari penjelasannya
Terkait postingan Paul di Facebook ia menjelaskan, “Paul kan pihak ketiga, dia bukan korban. Kemungkinan adiknya salah menyampaikan. Saya upayakan besok duduk bersama kepala BRI Ruteng sehingga segera diselesaikan.”
Ia melanjutkan, “Saya sudah tawarkan Paul ke BRI Cabang. File-filenya sudah ada di bank.”
Menurutnya, persoalan dasarnya pada PIN ATM untuk membuktikan siapa yang menarik uang itu.
“Lantas kita perlu kerjasama dengan Bank Mandiri. Kita minta waktu untuk bertemu membahas masalah ini,” kata Nurdin. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)