Sambut Tour de Flores, Masyarakat Perlu Tangkap Peluang Bisnis

Baca Juga

“Sebagai contoh, masyarakat harus lebih aktif membangun ekonomi kreatif. Bisa menjual souvenir sebagai ole-ole tamu, makanan khas yang lezat, kesiapan penginapan, dan lain-lain,” lanjutnya.

Sebagai salah satu pejabat publik yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif di NTT,  ia meminta masyarakat agar tidak saja menuntut apa yang diberikan tamu.

“Tetapi harus mulai membangun dan mengembangkan pikiran, apa yang bisa diberikan kepada tamu dan sekaligus menarik simpati mereka untuk berkunjung di Pulau Flores,” katanya.

Salah satu faktor pendukung juga, kata dia, adalah kemampuan berbahasa Inggris.

“Orang akan banyak datang dan berwisata di sebuah negara jika ia betah dan nyaman dengan bahasanya di tempat itu,” kata Marius.

Untuk diketahui, penyelenggaraan Tour de Flores 2016 ini bekerja sama dengan ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) dan UCI (Union Cycliste Internationale).

Agendanya adalah mempromosikan potensi pariwisata NTT yang dikemas dalam bingkai Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.

Sebanyak 21 tim yang terdiri dari 16 tim mancanegara (dari 24 negara) dan 5 tim dalam negeri (4 tim nasional dan 1 tim daerah) akan bersaing dalam tur ini. (Ardy Aba/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini