ReportasePeristiwaBupati Rotok: Budaya Damai Mulai Hilang di Reo

Bupati Rotok: Budaya Damai Mulai Hilang di Reo

Pertemuan sejumlah pejabat, tokoh lintas agama dan warga Reo yang dihadiri Bupati Manggarai Cristian Rotok, Sabtu (11/10/2014)
Pertemuan sejumlah pejabat, tokoh lintas agama dan warga Reo yang dihadiri Bupati Manggarai Cristian Rotok, Sabtu (11/10/2014)

Reo, Floresa.co –  Cristian Rotok, Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur mengatakan, kerusuhan antar warga Mata Air dan Mangga Dua di Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok pada Sabtu-Minggu pekan lalu, terjadi karena budaya damai yang mulai hilang.

Sebab itu, kata dia, dalam penyelesaian kerusuhan yang sudah merusak 18 rumah warga tersebut, hendaknya tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar.

Rotok yang datang ke Reo memberi sambutan pada acara temu lintas forum komunikasi orang muda, di aula Kecamatan Reok, Sabtu (11/10/14) siang.

Kedatangannya bertujuan berkomunikasi langsung dengan kedua kubu yang berseteru.

Kata Rotok, pihaknya tidak sedang mencari siapa salah dan siapa benar, tetapi lebih pada meminta pengertian baik untuk menyelesaikan konflik ini secara adat.

Dikatakannya, Reo akan diupayakan ditata oleh pemerintah untuk menjadi kota kedua selain kota Ruteng, ibu kota kabupaten Manggarai.

“Kita semua tau dari Sabang sampai Merauke tidak ada yang menginginkan pertengkaran. Gedung pemuda yang dibuat di sini untuk memudahkan para pemuda berkomunikasi, beraspirasi untuk membangun Reo ke depan,” kata Rotok.

Seorang imam katolik, Pastor Vinsensius Madur, yang ikut dalam pertemuan ini mengamini apa yang dikatakan Rotok.

Kata Madur, selama dirinya tujuh tahun bekerja di Reo, ia merasakan betapa indahnya kerukunan antarumat beragama.

Dalam pelbagai kesempatan, sebutnya, mereka selalu bersama umat pada saat Hari Raya Natal dan Takbiran.

“Saya minta kita hidup damai, rukun, aman dan pentingnya menjaga relasi bersama. Hendaknya persoalan tidak diselesaikan secara kekerasan,” pinta Madur.

Senada dengan Rotok dan Madur, Abdulrahman Marola, Ketua MUI Ruteng, meminta semua pihak  menumbuhkan kembali budaya damai dalam menyelesaikan kerusuhan yang terjadi Sabtu dan Minggu malam pekan lalu itu.

Pantauan Floresa, acara tersebut turut dihadiri  Wakil Bupati Manggarai Deno Kamelus, Ketua DPRD Kornelis Madur, Dandim 1612 Letkol Kav. Imron Rosadi, Kapolres Manggarai Tony Binsar Marpaung dan sejumlah pejabat lain.

Selain itu, hadir juga Pastor Paroki Reo Romo Luis Jawa Pr, Pendeta GMIT Markus Leonupul dan sekitar 100 orang warga Reo.

 

 

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA