Ruteng, Floresa.co – Bupati Manggarai, Deno Kamelus turut mengunjungi 45 anak asrama SLB Karya Murni Ruteng yang diduga keracunan makanan dan dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ben Mboi, Kamis siang, 15 September 2018.
Anak-anak yang merupakan pelajar SLB Karya Murni dan dari sekolah lain yang tinggal di asrama sekolah milik suster-suster Kongregasi Suster Santo Yosep (KSSY) itu mengalami pusing, mual dan muntah-muntah hingga dilarikan RS Kamis pagi.
Di ruangan UGD, Deno menemui langsung para korban dan berjanji membebaskan beban biaya perawatan.
“Yang sudah punya BPJS biasanya pakai BPJS. Yang belum akan dibiayai pemerintah. Bisa melalui dana bencana. Kalau tidak, bisa menjadi tanggung jawab rumah sakit milik Pemda ini,” katanya.
Deno juga berharap, korban bisa sembuh secepatnya.
Sementara Direktur RSUD Ruteng dr Elisabet Frida Adur menjelaskan, untuk mengetahui musabab peristiwa itu, pihak rumah sakit bekerja sama dengan BPOM dari Labuan Bajo.
“Saat ini pihak BPOM Labuan Bajo sedang menuju Ruteng untuk memeriksa sampel makanan dari muntahan anak-anak yang keracunan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Keracunan Makanan, 45 Anak Asrama SLB Karya Murni Ruteng Dilarikan ke RSUD
Ia juga menginformasikan, dari 45 korban, 13 orang sudah kembali ke sekolah dalam kondisi sehat. Sementara sisahnya masih ditangani pihak rumah sakit.
Sementara itu, penanggung jawab Panti SLB Karya Murni, Suster Silvani menegaskan pihaknya menjamin semua jenis makanan yang disajikan di asrama aman dan sehat.
Meski demikian, dia menduga salah salah satu penyebab para siswanya keracunan bisa jadi karena yang bertugas masak pada hari itu kurang teliti sehingga masakan jadi kurang matang.
“Semua jenis makanan memenuhi syarat kesehatan kok,” tegasnya.
NJM/ARJ/Flroesa
