
Ruteng, Floresa.co- CV Nusa Bunga, perusahaan alih daya atau outsourching yang dipercayakan PLN Rayon Ruteng untuk memungut tagihan listrik pelanggan tidak melakukan tugasnya dengan benar. Akibatnya, PLN kehilangan pendapatan hampir Rp 1 miliar di Manggarai.
“Pencatat meteran (Petugas CV Nusa Bunga) tidak mencatat dengan akurat. Kadang mereka hanya menafsir dari jauh saja pembayaran pemakaian listrik konsumen tiap bulannya,” ungkap Nursyamsu Rodja, Kepala Rayon Ruteng kepada Floresa.co, Rabu (18/2/2015).
“Misalnya angka 1000 total pemakaian konsumen yang sebenarnya, tetapi petugas catat meteran hanya tafsir 500 saja. Kadang yang catat manual, mungkin dia tidak datangi meteran tapi dibuat penafsiran saja. Inikan kelalaian petugas catat meteran ,” tambah Nursyamsu.
Kesalahan ini baru terdeteksi PLN pada November 2014 lalu. Kerugian perusahaan seterum ini pun diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Kerugian tersebut berasal dari 586 pelanggan yang pembayaran listriknya tidak sesuai tarif.
Nursyamsu mengatakan, banyak pelanggan yang mengeluh tidak mampu membayar lunas semua utang-utang tersebut. Untuk itu, pihak PLN Rayon Ruteng telah bersepakat dengan konsumen agar pembayarannya dicil.
PLN Ruteng pun meminta CV Nusa Bunga agar bertanggung jawab atas kerugian ini. “Kita sudah kasih breefing dan kirim surat ke area PLN di Ende agar CV Nusa Bunga ke depan mencari orang-orang profesial untuk menagih keuangan listrik di PLN Ruteng,” tegasnya.
Memang ia mengakui, atas masalah ini pihak CV Nusa Bunga sudah menggantikan enam petugas. Untuk sementara, tutur Nursyamsu, petugas catat meteran lebih banyak dari PLN sendiri demi memastikan keakuratan tagihan pemakaian listrik. (ADB/Floresa).