Floresa.co – Gulungan ombak putih berganti-gantian menyisiri pantai berlapiskan pasir lembut di sebelah Timur Indonesia. Langit biru Alor berpadu dengan birunya laut yang luas membuat pantai Maemol merupakan pantai cantik yang wajib dikunjungi.
Pantai ini terletak di kecamatan Kabola, sekitar 8 km dari kota Kalabahi, Ibukota Alor. Pantai ini masih alami dengan air jernihnya yang biru bahkan makin biru lagi di kedalaman laut yang dalam. Betapa teduhnya suasana yang ada di pantai ini menikmati hembusan angin segar, pepohonan yang rimbun, dan memandang ke arah perairan teluk mutiara yang tenang.
Sebagaimana dilansir Beritadaerah.com, Sabtu (19/7/2014), semua fasilitas untuk menikmati suasana indahnya pantai Maemol bisa didapatkan secara spontanitas. Biasanya masyarakat setempat akan duduk-duduk menawarkan kelapa mudanya dengan harga Rp. 50 ribu per butir. Rasa air kelapa itu ditanggung segar sekali. Kemudian tak berapa lama, ada perahu yang merapat membawa hasil tangkapannya yang berupa ikan-ikan segar.
Kita bisa langsung membeli ikan-ikan tersebut dengan harga murah. Seperti pada siang itu, saat kami membeli ikan laut dihargai Rp 30 ribu sebandrol ikan. Memang tidak ada timbangan kiloan, tapi penjual dan pembeli sama-sama untung. Tentu saja Ikan-ikan tersebut bisa langsung dibakar dan direbus. Rasanyaa… hmmm… yummy… lezat sekali karena segar dari laut.
Ada satu ikan berwarna merah menyala. Orang sini bilang ikan keok atau ikan artis. Ikan tersebut paling laku di Alor karena jarang didapat dan proteinnya sangat tinggi. Biasanya nelayan menjual ikan hasil tangkapan mereka di depan rumah di pinggir jalan raya.
Pantai Maemol ini sangat sepi pada hari-hari kerja. Tapi di hari Minggu ataupun liburan bisa ramai. Pantai yang masih alami ini memiliki pasir berwarna putih yang halus bila di pijak kaki, selain itu banyak berhamparan kulit kerang berbagai rupa.
Untuk menikmati pantai ini, dipungut biaya Rp 25 ribu. Sudah ada beberapa tempat duduk yang disediakan di bawah pohon-pohon yang ditanam pemerintah daerah setempat. [Simon Wagner, Berita Daerah]