Labuan Bajo, Floresa.co – Petani Sawah di beberapa desa di Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, Flores, mengalami kesulitan mendapakan Pupuk. Diduga ada pegawai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang melakukan penimbunan pupuk di rumahnya.
Anton Adol, seorang petani di Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor, menceritakan saat ini di desanya terjadi kelangkaan pupuk. Dia mengatakan ada dugaan pegawai PPL menimbun pupuk di rumahnya.
“Karena setiap kali ada bantuan pupuk dan benih dari Pemerintah lasung diarakan ke rumahnya Marten Sepandi (pegawai PPL) dan sekarang kami belum ada bantuan pupuk sementara musimnya sudah tiba,”ujar Anton ketika dihubungi, Selasa (17/3/2015).
Dia juga menceritakan ada juga oknum PPL bernama Dedi Jeri Aman selalu berkeliaran di desanya.
“Beliau kami tidak tau dia damping di desa mana, pernah beliau itu mengajak warga katanya, kalau ada pemerintah datang cek dan tanya ke warga apa pernah terima bantuan pupuk dan benih jawab saja ya,” ujar Anton menirukan.
Kepala Bidang Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Barat Dortius mengatakan Marten Sepandi adalah anggota Kelompok Tani Sinar Usaha yang ada di Desa Pong Majok Kecamatan Lembor Selatan.
Sedangkan, Dedi Jeri Aman adalah Penyuluh Pertanian Tenaga Harian Lepas (THL) Pusat yang ditugaskan di Manggarai Barat dan ditempatkan di Kecamatan Lembor.
Kris Beda Somerpes dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sunspirit mengatakan di Lembor ada berapa jenis kelompok tani. Ada kelompok tani bentukan Pemerintah, swasta,LSM, Gereja, koperasi dan juga kelompok tani siluman.
“Diduga ada unsur kerja sama kelompok tani tertentu dengan pemerintah untuk melakukan manipulasi kepengurusan kelompok,sehingga mudah untuk menggelapkan batuan pupuk dan benih,” ujar Kris.
Laporan Ril Ladur, kontributor Floresa.co di Labuan Bajo
