PILIHAN EDITORTolak Privatisasi Pantai Pede, Ini Alasan Mendasar Keuskupan Ruteng

Tolak Privatisasi Pantai Pede, Ini Alasan Mendasar Keuskupan Ruteng

Floresa.co – Pada Sabtu kemarin (5/12/2015), puluhan pastor di Keuskupan Ruteng bergabung bersama aktivis dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak upaya privatisasi Pantai Pede di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) – Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun, aksi itu, yang berlangsung hanya beberapa hari menjelang Pilkada Mabar, 9 Desember mendatang dicurigai diboncengi kepentingan pasangan calon tertentu.

BACA: Tolak Privatisasi Pantai Pede, Para Imam dan Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa

Di media sosial Facebook, sejumlah komentar miring mencuat, yang menyebut, Gereja sudah “dimanfaatkan” untuk kepentingan pragmatis.

Meski demikian, pantauan Floresa.co, banyak juga yang mendukung aksi Gereja itu, yang dianggap sebagai perwujudan misi profetis, membela hak-hak masyarakat kecil berhadapan dengan kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada investor.

Dan, momen menjelang Pilkada, diyakini sebagai saat yang tepat menyuarakan sikap, agar calon yang mendukung privatisasi Pantai Pede tidak perlu dipilih.

Terkait demo itu, pihak keuskupan sendiri menegaskan, itu adalah bagian dari tindak lanjut mandat sinode Januari lalu, di mana Gereja Katolik di Manggarai sudah merumuskan sikap tegas menolak privatisai Pantai Pede.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA