Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!

Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
PILIHAN EDITORMahasiswa Kupang Kecam Pemborosan Anggaran Pemkab Matim

Mahasiswa Kupang Kecam Pemborosan Anggaran Pemkab Matim

Kupang, Floresa.co – Mahasiswa asal Manggarai di Kupang mengecam pemborosan anggaran di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kabupaten Manggarai Timur – Flores, NTT.

Terkait anggaran perjalanan dinas dan rapat koordinasi SKPD di Kabupaten Manggarai Timur yang mencapai miliaran rupiah, Kelompok Diskusi Mahasiswa (KDM) “Dialektika Matim” di Kupang menyampaikan kritikan atas alokasi dana yang dinilai sebagai pemborosan.

“Pemborosan ABPD untuk perjalanan dinas dan rapat kordinasi merupakan indikasi kinerja SKPD yang lebih doyan duduk dan jalan-jalan, ketimbang kinerja nyata di lapangan” kata koordinator KDM Yosep Sumario usai diskusi bersama mahasiswa Matim di Kupang, Rabu, 20 Juni 2016, melalu pernyataan tertulis yang diterima Floresa.co Rabu 22 Juni 2016.

BACA JUGA: Anggaran Perjalanan Dinas Mencapai Miliaran, Pemkab Matim Dikritik

Realisasi dana ini, lanjut Sumario, akan berdampak pada menurunnya program riil di lapangan yang langsung bersentuhan dengan rakyat seperti air bersih, jalan, pupuk, penerangan, pangan, perumahan dan pendidikan.

Anggota KDM lain, Yohanes Irfandi juga angkat bicara. Menurutnya, realisasi APBD seperti ini mengangkangi asas keadilan dimana alokasi belanja pegawai lebih besar dari pada belanja publik.

“Jika ini yang terjadi, pemerintah Matim sebenarnya pro siapa, rakyat Atau dirinya sendiri?” kecam mahasiswa asal Colol, Manggarai Timur ini.

Selain mengecam pemborosan anggaran itu, KDM Dialektika Matim juga mensinyalir adanya politisasi anggaran yang diduga kuat akan berujung pada konsolidasi demokrasi menjelang pemilukada 2018.

“Bisa jadi pemborosan anggaran untuk SKPD ini akan dimanfaatkan untuk mobilisasi politik melalui mesin birokrasi”,kata Andre Jasmin, salah satu anggota diskusi.

Secara terpisah, Irvan Kurniawan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Manggarai Timur di Kupang mengatakan semua SKPD wajib mempublikasikan anggarannya mulai dari perencanaan, penggunaan anggaran hingga implementasinya, sehingga publik bisa mengawasi.

“Selain itu, penghematan terhadap pos-pos anggaran penting dilakukan” ujar Aktivis GMNI Cabang Kupang itu.

Sebelumnya, diberitakan anggaran perjalanan dinas SKPD di Manggarai Timur mencapai miliaran rupiah. Untuk tahun 2017 sesuai rancangan KUA PPAS didapatkan data untuk anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 10. 104.547.552 ada kenaikan sebesar Rp 886. 630.973. (Ronald Tarsan/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA