ReportasePeristiwaKades Golo Lembur, Matim Bantah Warga Sudah Serahkan Tanah untuk Bangun Puskesmas di Wae Nenda

Kades Golo Lembur, Matim Bantah Warga Sudah Serahkan Tanah untuk Bangun Puskesmas di Wae Nenda

Benteng Jawa, Floresa.co – Robertus Imbi, Kepala Desa Golo Lembur, Kecamatan Lamba Leda  menegaskan hingga saat ini warga di desa itu belum menyerahkan tanah untuk pembangunan Puskesmas di Wae Nenda.

Penegasan itu disampaikan sebagai bantahan atas pernyatan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Philipus Mantur yang menyebutkan bahwa warga sudah menyediakan tanah untuk bangun Puskesmas di Wae Nenda.

Pasalnya, pada Selasa 21 April 2015 lalu, kepada wartawan di Borong, Philipus mengatakan pemerintah tetap pada pendiriannya untuk membangun Puskesmas di Wae Nenda bukan di kampung Lompong.

Ia mengatakan masyarakat sudah menyediakan tanah di Wae Nenda untuk pembangunan Puskesmas. “Kami berharap agar masyarakat Lompong tidak mempersoalkan kembali mengenai lokasi dibangunnya Puskesmas,” ujar Philipus.

Menurut Imbi pernyataan Kadis Philipus yang menyebutkan masyarakat Wae Nenda sudah menyerahkan tanah untuk pembangunan Puskesmas sangatlah menyesatkan. Sebab, hingga kini masyarakat desa Golo Lembur secara keseluruhan termasuk Kampung Lompong belum menyerahkan tanah secara resmi untuk pembangunan Puskesmas tersebut.

Apa yang dikatakan Philipus tersebut, kata Imbi, akan menambah kebingungan bagi masyarakat. Philipus dinilai Imbi sudah secara sepihak mengklaim tanah Puskesmas tanpa diketahui Kepala Desa dan sebagian masyarakat Desa Golo Lembur.

“Masa dia (Philipus) lebih tau dari pada saya sebagai kepala desa. Kapan penyerahan tanah itu? Kalau pun itu ada mana tanah yang diserahkan?” ujar Imbi kepada Floresa.co, Minggu (26/4/2015).

Sebelumnya memang disebut-sebut tanah yang akan dijadikan Puskesmas yaitu di atas tanah milik desa Golo Lembur yang berlokasi di Wae Nenda.

Bahkan Philipus tak canggung-canggung mengatakan lokasi pembangunan Puskesmas di Wae Nenda sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Matim, Yosep Tote. Jika SK ini benar, tegas Imbi, maka akan memicu konflik baru sebab ia hadir di tengah konflik panas mencuat antara kampung Lompong dan Wae Nenda, dua Kampung di Desa Golo Lembur.

Imbi mengatakan pembangunan Puskesmas di kampung Wae Nenda mencaplok lahan milik pemerintah desa. Sementara di Lompong, kata dia, sudah menyediakan tanah untuk pembangunan Puskesmas yang diberikan cuma-cuma oleh masyarakat setempat.

Apalagi Sebelumnya, ketua DPRD Matim Lucius Modo juga mengatakan pembangunan puskesmas tidak cocok di Wae Nenda. Pasalnya, lokasi yang direkomendasikan warga Wae Nenda sangat kecil dan medannya miring. Apalagi tanah tersebut merupakan tanah milik desa dan di lokasi tersebut sudah dibangun kantor desa Golo Lembur. (Ardy Abba/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA