Apa Capaian Dula-Gasa, Setelah Lima Tahun Pimpin Mabar?

Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla

Labuan Bajo, Floresa.co – Besok,Senin (31/8/2015), Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula dan Maximus Gasa resmi menyelesaikan tugas mereka setelah sejak 2010 memimpin daerah di ujung barat Pulau Flores itu.

Saat ini, keduanya, kembali maju untuk bertarung memperebutkan kursi Manggarai Barat I. Namun, mereka tak lagi satu paket, tetapi sudah berpisah.

Agustinus Ch Dula dalam pilkada kali ini telah menggaet Maria Geong, seorang birorakt perempuan menjadi calon wakilnya.

Sedangkan, Maximus Gasa telah memilih Abdul Asis, mantan anggota DPRD Manggarai Barat 2009-2014, sebagai wakilnya.

Banyak hal yang telah mereka lakukan selama lima tahun memimpin Manggarai Barat. Ada catatan baik dan tentu juga ada kekurangan yang perlu dibenahi lagi pada periode kepemimpinan lima tahun berikutnya. Entah, siapa pun yang terpilih dari lima pasangan kandidat yang ada saat ini.

Setelah lima tahun memimpin Manggarai Barat apa prestasi yang telah dilakukan  pasangan ini Gusti Dula-Maxi Gasa?

Berikut petikan wawancara singkat Floresa.co, dengan Bupati Agustinus Ch Dula pada Minggu (30/8/2015). Wawancara dilakukan via telepon.

Selamat hari Minggu Pak Bupati, apa kabar?

Ya, selamat hari Minggu. Saya ini baru mau jalan ke Kupang. Besok ada pelantikan penjabat bupati Manggarai Barat di Kupang atas nama Tini Thadeus, dia dari Macang Pacar, orang Manggarai Barat juga.

Bagaimana persiapan jelang pilkada?

Ya, tetap kita berjuanglah. Kalau secara kasat mata sih ada harapan, tapi kita tidak boleh mendahului keputusan rakyat. Karena itu tetap kita waspada saja. Memang kalau pengamtan saya, saya ada harapan untuk paket Gusti-Maria ini.

Apa catatan penting setelah lima tahun memimpin Mabar?

Kalau lima tahun yang telah berlalu, menurut saya penggunaan dana pembangunan berjalan baik. Saya merasa kalau Manggarai Barat itu ada perubahan. Tentunya, tidak semua serentak berubah. Ada satu dua yang berubah,meskipun ada satu dua juga yang belum. Ini sangat tergantung pada alokasi dana pusat itu. Kemudian, kita punya PAD (Pendapatan Asli Daerah), lumayan siginifikan kenaikannya. Sekarang (tahun 2015), kita target Rp 60 milir.

Tahun 2010 berapa?

Kalau PAD 2010/2011 kan siktar belasan miliar. Tahun 2014, Rp 50 miliar dan mencapai target. Sekarang kita coba Rp 60 miliar, hanya kan tunggu Desember baru ketahuan realisasinya. Tapi itulah, saya harus mengatakan kesa-kesan baik dan menurut saya belum optimal potensi-potensi PAD ini, masih ada peluang-peluang lain. Kalau saya jadi lagi, kita kejar PAD sampai Rp 100 miliar. (Petrus D/PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA