ReportasePeristiwaBaru Dikerjakan, Sudah Banyak Lampu Jalan di Manggarai yang Mati

Baru Dikerjakan, Sudah Banyak Lampu Jalan di Manggarai yang Mati

Floresa.co – Meski belum terlalu lama dikerjakan, lampu di beberapa ruas jalan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mati. Salah satunya adlaah di ruas jalan Mena, Kecamatan Langke Rembong menuju Cancar, Kecamatan Ruteng yang dikerjakan tahun anggaran 2013. Hanya tiang lampu yang kini berdiri kokoh, sepanjang jalan Mena, Kelurahan Wali hingga ke kompleks Perumnas. Tiang lampu yang berada di depan rumah pribadi Wakil Bupati, Viktor Madur pun, tepatnya di Mena sebelum SPBU, juga tidak menyala. Sementara itu, lampu jalan yang dikerjakan tahun anggaran 2015 di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, di sepanjang jalur menuju Reo juga beberapa unit sudah mati. Ketika Floresa.co meminta komentar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Frans Kakang terkait hal ini, ia hanya tertawa. “Saya menjawab sebagai warga kota dan salah satu pemegang hak ulayat di kota. Tetapi otoritas bukan, itu bagian umum punya,” ujar Frans saat ditemui di kantor bupati Manggarai, Kamis, 14 Juli 2016. Terkait padamnya lampu sepanjang karot itu, Kakang berkelakar. “Poti (setan) banyak di sana itu, gelap total. Semua lampu jalan dalam kota tanggung jawab bagian umum,” ujarnya. Terpisah, kepala Bagian Umum, Mensu Do, terkesan mau menghindar saat ditanya. “Mau tanya apalagi, saya sedang pusing ini,” katanya, sambil menunjuk salah satu stafnya agar memberi keterangan kepada media. Benediktus Amadoren, staf bagian umum selaku pengurus penerangan lampu dalam kota Ruteng mengaku jumlah anggaran lampu jalan di Kelurahan Karot RP 75 juta untuk 14 unit. “Angggaran sangat terbatas, satu unit lampu Rp 2.5 juta. Akibat kekurangan dana, lampu-lampu tersebut belum lengkap,” katanya, sambil menambahkan, proyek itu dikerjakan CV Antika. Sementara itu, terkait lampu jalan di Mena, Kelurahan Wali, menurutnya membutuhkan anggaran untuk memperbaiki ornamen yang rusak. “Kendalanya material, harus menganti seluruhnya,” katanya. Jumlah anggaran proyek itu kata dia mencapai Rp. 400 juta yang dikerjakan oleh CV Palapa untuk 13 unit. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)  

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA