Floresa.co – Warga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat berinisiatif memperbaiki lubang pada trotoar yang rusak dan memicu kecelakaan wisatawan.
Sementara itu, pemerintah daerah tak kunjung bertindak, kendati telah menjanjikan perbaikan trotoar itu.
Ikhlas Ziliwu, 38 tahun, seorang warga Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo bersama beberapa warga lainnya memperbaiki trotoar di jalan menuju Pantai Pede itu pada 4 Juli.
Ia berkata, pengadaan material seperti besi, semen, dan papan cetakan sepenuhnya swadaya warga.
“Niat kami tulus membantu menyelamatkan nyawa manusia yang lewat di sini. Kami pakai dana pribadi, tidak minta dari siapa-siapa,” katanya.
Ziliwu berkata, inisiatif itu muncul karena prihatin dengan dua warga lokal dan seorang wisatawan yang terjatuh di lubang tersebut.
Perbaikan itu, katanya, merupakan bentuk partisipasi aktif warga dalam membangun dan menjaga citra Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata.
“Sebelumnya ada berita bahwa tamu wisatawan pernah jatuh di sini,” kata pria yang sehari-hari membuka usaha warung kopi di Pantai Pede itu.
Seorang wisatawan perempuan asal Cina terperosok di lubang trotoar sepanjang 1,83 meter dengan lebar 40 sentimeter itu pada 18 Juni.
Insiden itu menyebabkan kaki wisatawan itu mengalami luka.
Irhana, warga Labuan Bajo yang tinggal hanya 10 meter dari trotoar tersebut menyebut sepanjang bulan lalu setidaknya terjadi tiga insiden pejalan kaki terperosok di lokasi itu.
“Awal Juni, ada anak SD yang jatuh ke dalam lubang trotoar. Beberapa hari kemudian, ada yang jatuh lagi. Yang viral saat ada wisatawan jatuh,” katanya.
Irhana berkata, berbagai insiden itu terjadi bukan karena kelalaian pejalan kaki, tetapi karena “di situ gelap.”
“Lampu jalan kadang menyala, kadang mati,” katanya.
“Yang kami tahu, ini daerah pariwisata. Tapi yang kami soroti justru kondisi jalan dan minimnya lampu jalan,” tambahnya.
Ia berkata, banyak wisatawan senang berjalan kaki sehingga “trotoar harus bagus.”
Merespons kecelakaan wisatawan itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Manggarai Barat, Yosep Suhandi berkata, lubang kontrol itu terbuat dari plat baja sehingga mudah dicuri orang.
“Pemerintah akan segera ganti dengan plat beton,” katanya seperti dikutip Kompas.com pada 20 Juni.
Yosep mengklaim telah meminta stafnya untuk mengecek langsung ke lokasi dan “kami segera perbaiki.”
Untuk sementara, kata dia, lubang trotoar itu ditutup dengan papan dan membuat tanda peringatan agar pengguna jalan bisa menghindar.
“Untuk perbaikan yang bersifat permanen, tentu butuh anggaran,” katanya.
Yosep mengklaim perbaikan lubang kontrol pada trotoar sudah dianggarkan dalam APBD induk tahun 2025, tetapi “sudah dipangkas karena terdampak efisiensi.”
Kendati demikian, ia berjanji akan menganggarkan kembali perbaikan lubang trotoar itu dalam APBD Perubahan karena “ini kebutuhan mendesak.”
Editor: Herry Kabut