Endi mengakui masih terdapat masalah dalam proyek geotermal Poco Leok yang solusinya mesti dilakukan dengan berdialog, mengedepankan pendekatan humanis
Aksi Karlo Gampur menyita perhatian dan simpati publik, menyebutnya sebagai bentuk solidaritas di tengah dinginnya perhatian kampus terhadap masalah sosial ekologis
Kendati kerap diberi tahu bisa berbahaya bagi kesehatan, rokok tetap diyakini sebagai penyemangat bekerja di kebun dan dipercaya turut merawat keterhubungan dengan leluhur
Jadi bupati sejak 2021, Nabit terlibat sejumlah kontroversi. Mulai dari pemberhentian nakes, istri yang sempat diduga terlibat ‘main proyek,’ membangkang terhadap putusan Mahkamah Agung hingga menelantarkan suara warga dalam polemik proyek geotermal
Proyek 'food estate' mendasarkan diri pada pandangan sempit tentang bagaimana ketahanan pangan seharusnya terwujud, tanpa melihat cara-cara yang lebih berkelanjutan yang telah diterapkan oleh masyarakat adat.
Pemerintah dan koorporasi seringkali melakukan interpretasi sepihak terhadap Padiatapa karena ketidakjelasan kerangka hukum dan kebijakan nasional. Apa yang mesti dilakukan sehingga hak-hak masyarakat adat bisa benar-benar dilindungi?
Sejumlah media memuat berita berisi tudingan yang memojokkan Floresa terkait polemik geotermal Poco Leok. Apa yang keliru dengan media-media tersebut, juga tudingan-tudingannya?
Ia merintis Hanaf Perempuan Flobamoratas, komunitas pemberdayaan mantan pekerja migran, berharap agar mereka tak lagi memilih merantau untuk menghidupi keluarga
Sidang kasus Mariance yang selamat dari rumah majikan usai melempar selembar surat minta tolong ke tetangga akan diputuskan di Malaysia pada akhir Juni
Kelompok perempuan di Poco Leok terlibat aktif dalam gerakan perlawanan menolak proyek geotermal yang diyakini mengancam masa depan hidup dan lingkungan mereka
Meski judul buku Robert Harrison Barnes mengandung kata "hunters" yang berarti “para pemburu,” ia tak sekalipun menyebut “pemburu” untuk nelayan Lamalera pada setiap halaman
Floresa.co – Gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur mengalami erupsi pada 03 November pukul 23.57 Wita.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Mitigasi Bencana Geologi menaikkan statusnya dari siaga ke awas – level tertinggi, memaksa ribuan warga harus mengungsi.
Sebanyak 14 desa terdampak erupsi ini, dengan jumlah jiwa 10.295.
Sembilan warga tewas, termasuk satu keluarga dengan anggota enam orang. Mereka tertindih reruntuhan bangunan. Salah satu korban adalah Suster Nikoline Padjo, SSps, seorang biarawati Katolik.
Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat selama 58 hari, terhitung sejak 4 November sampai 31 Desember 2024.
Berikut adalah foto-foto dari Maria Margaretha Holo, jurnalis Floresa yang merekam momen-momen warga melarikan diri pasca erupsi.