Floresa.co – Ormas garis keras Front Pembela Islam (FPI) resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh Koalisi Merah Putih dalam Pilres 9 Juli mendatang.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab mengatakan, dukungan itu tidak diberikan secara langsung, melainkan dititipkan kepada 3 parpol berideologi Islam yang tergabung dalam koalisi tersebut.
“Dalam menghadapi Pilpres, FPI menitipkan hak suara seluruh pengurus, anggota, dan simpatisannya kepada 3 partai Islam, yakni PKS, PPP, dan PBB. Sehingga apa yang diarahkan oleh partai Islam itu, itu pulalah arah pilihan yang diserukan oleh DPP FPI,” ujarnya, Rabu (4/6/2014).
Rizieq mengatakan, keputusannya ini konsisten dengan sikap politik yang juga diambil oleh ormasnya pada Pemilu Legislatif 9 April lalu.
“Sejak Pileg lalu, FPI telah memberikan amanat suaranya kepada 3 partai Islam. Partai itu merupakan representasi aspirasi politik partai Islam di indonesia,” ujarnya.
Ia menyatakan, keputusann ini juga merupakan sebuah petunjuk arah perjuangan bagi seluruh anggota FPI di seluruh Indonesia. “FPI anggotanya sudah menyebar dari Sabang sampai Merauke. Cabang-cabangnya ada di setiap kabupaten dan provinsi. Maka dari itu, tidak bisa tidak, Dewan Pengurus Pusat (DPP) FPI memberikan arah perjuangan ini kepada seluruh anggota,” ujarnya.
Hidayat Nur Wahid, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sekaligus anggota tim sukses Prabowo-Hatta, menyatakan, Prabowo memang berharap mendapatkan do’a serta restu dari FPI untuk bisa terpilih menjadi presiden di Pilpres 2014.
Pilihan Prabowo-Hatta untuk menarik dukungan FPI menimbulkan kekuatiran bagi sejumlah kalangan, terutama kelompok minoritas, mengingat rekam jejak FPI yang selama ini kerap melakukan kekerasan.
Sejumlah LSM yang fokus pada isu kebebasan beragama, seperti Setara Institute dan Wahid Institute selalu memberi kritik pedas terhadap FPI yang menurut mereka menjadi dalang kekerasan di sejumlah daerah terhadap umat agama lain.