Labuan Bajo, Floresa.co – Bandar Udara (bandara) Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, akan menjadi bandara internasional. Untuk itu perlu ada perluasan landasan agar memenuhi syarat.
Namun, Kepala Bandara Komodo Fuadani mengatakan masih ada kendala pembebasan lahan untuk perluasan bandara yang terletak di ujung barat pulau Flores itu.
“Kendala ada, tidak terlalu signifikan, ada warga melakukan penyerobotan lahan,”ujarnya kepada Floresa.co, belum lama ini.
Fuad mengatakan, pihak bandara sudah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, Plores dan Dandim Ruteng untuk memanggil pihak-pihak yang melakukan penyerobotan di tiga titik di lokasi pengembangan bandara.
”Prinsip pengelola bandara, kita sudah koordinasi dengan instansi terkait untuk membahas penyeborotan lahan itu, agar segera memanggil pihak-pihak itu,”ujarnya.
Menurut Fuad, di bagian utara bandara Komodo,terdapat salah satu tanah yang sudah bersertifikat.”Yang di ujung utara,kita akan koordinasi dengan Pemerintah Pusat,”ujarnya.
Informasi yang dihimpun Floresa.co, tanah bersertifikat di bagian utara itu milik seorang anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
Fuad tak mengelak ketika ditanya apakah tanah milik anggota DPR RI dari Partai Nasdem itu menjadi kendala dalam proses peningkatan bandara tersebut.”Iya, termasuk yang di ujung utara itu,sebagai kendala,”ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Perhubungan agar perluasan bandara ini dianggarkan dalam APBN 2016. (Ferdinand Ambo/PTD/Floresa)