Dalam waktu kurang dari 30 menit, Iron digiring ke Polres Mabar untuk menjalani pemeriksaan. Di hadapan polisi, ia sempat mengelak.
Namun, pada akhirnya ia berkata jujur. Ia mengaku sudah empat kali mengincar rumah korban.
“Saya sudah berkali-kali melakukan pencurian. Ada banyak rumah bule (yang menjadi lokasi pencurian), tapi saya selamat terus. Selain di rumah bule, saya beberapa kali (mencuri) di rumah warga,” ujar Iron kepada wartawan.
Meski sering lolos, Iron dua kali tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Tahun 2007, ia dipenjara karena tertangkap tangan mencuri uang sebanyak Rp 2,5 juta di rumah seorang hakim Pengadilan Negeri Labuan Bajo.
Lalu, tahun 2013 ia kembali tertangkap tangan dan dipenjara karena mencuri barang di sebuah toko di Labuan Bajo.
Ia mengatakan, banyak rekannya yang berprofesi sama dengannya berkeliaran di sekitar Labuan Bajo.
Iron bahkan menyebut beberapa nama komplotannya, yang saat ini sedang berencana mencuri barang milik warga kota Labuan Bajo.
Terkait motor Vega warna merah yang digunakannya ketika mencuri di rumah bule pada Kamis, ia mengaku bukan miliknya.
“Saya tidak tahu siapa nama pemiliknya. Tadi pas saya pinjam, dia tidak keberatan,”ujarnya.
Motor itu, diduga baru saja keluar dari dealer. Hingga kini, motor tersebut disita Polres Mabar sebagai alat pengembangan penyidikan. (Ferdinand Ambo/PTD/Floresa)