Ini Penuturan Pasien yang Diobati Pembuat “Mukjizat” di Pagal

Baca Juga

“Saya hanya bilang kemarin kalau ada surat izin dari kepolisian, buatnya di Lapangan Bea Wajah. Ternyata mereka buatnya di Pasar Bea Leba. Selama ini saya tidak ada (di Pagal), karena keliling terus pantau bencana. Mereka praktek pas saya tidak ada,” tambahnya.

Polemik

Kehadiran ketiga oknum yang disebut-sebut seolah-olah bisa membuat “mukjizat”, karena bisa menyembukan pasien dalam sekejap mata, memang menimbulkan polemik di tengah masyarakat, terutama selama beberapa hari terakhir.

Pemicunya, ada pasien yang sudah sembuh usai diobati, namun setelah pulang ke rumah, sakit mereka kambuh lagi.

Selain itu, janji ketiga oknum itu, bahwa penyembuhan dilakukan secara gratis, belakangan diingkari. Mereka kemudian memungut biaya dari setiap pasien.

Basilius Tagang (53), seorang pasien yang pernah diobati Setyawan dan kawan-kawan mengaku, saat pertama kali melakukan pengobatan, mereka dijanjikan dilayani gratis.

“Awalnya mereka bilang gratis dan hanya sosialisasi obat-obatan tradisional yang ada di sekitar kita,” aku Basilius saat ditemui Floresa.co di rumahnya di Pagal, Kamis siang.

Namun, katanya, sejak Rabu kemarin, mereka diminta membeli obat herbal yang disediakan Setyawan dkk.

“Ada yang beli dengan harga Rp 100 ribu dan ada yang Rp 200 ribu,” katanya.

Basilius yang adalah guru PNS di Pagal itu memang mengaku mengalami perubahan setelah diobati pada Rabu akhir pekan lalu.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini