Ini Penuturan Pasien yang Diobati Pembuat “Mukjizat” di Pagal

Baca Juga

“Saya merasa bahwa masyarakat kita mudah sekali terprovokasi dengan sugesti ingin pulih. Awal-awalnya mereka bilang gratis, tapi ujung- ujungnya biaya,” ujar Romo Andre.

Sebagai tokoh agama, Romo Andre menilai bahwa pengobatan yang dilakukan Setyawan dan kawan- kawan merupakan bentuk komersialisasi spiritual.

“Padahal ini tidak murni. Modus apa di balik mukjizat ini? Apakah ini nabi-nabi palsu atau orang-orang yang memanfaatkan negara untuk memeras akar rumput,” tegasnya.

“Saya mendesak pemerintah segera bertanggung jawab dan tadi pagi saya mendekati Polsek. Dalam selebaran yang mereka berikan tidak, ada keterangan dari kementrian kesehatan atau dari instasi mana. Ini yang patut dipertanyakan,” ujarnya.

Ketika hadir di Pagal, Setyawan dkk mengaku bahwa mereka didanai pemerintah dan sudah mendapat izin untuk menjalankan praktek pengobatan.

Romo Andre pun berpesan kepada orang yang percaya dan sudah sembuh agar jangan bersuka cita berlebihan, sebab masih banyak orang juga yang telah menjadi korban.

Sementara itu, Camat Lamber mengaku hingga kini pihak belum menerima laporan keluhan masyarakat terkait pengobatan itu.

“Sampai sekarang kami belum menerima laporan masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, seorang warga di Pahal yang mengaku tidak percaya dengan Setyawan dkk mengatakan, ia ragu, karena mengapa harus ke Pagal kalau mau mengadakan penyembuhan.

“Mengapa mereka tidak buat hal yang sama di Jawa sana. Mengapa harus di Pagal,” katanya.  (Ardy Abba/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini