ReportasePeristiwaBP2KP Matim Gelar Pelatihan Pengelolaan Pangan Lokal

BP2KP Matim Gelar Pelatihan Pengelolaan Pangan Lokal

Borong, Floresa.co – Badan Penyuluhan Pengelolahan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Manggarai Timur (Matim)  menggelar pelatihan pengelolahan pangan non beras dan terigu yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) bagi kelompok wanita Tani di Aula Paroki Borong, Selasa (26/5/2015).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjadikan petani yang  bisa mengelolah hasil pangan lokal secara mandiri.

Sekertaris BP2KP Matim, Simon Hambur mengatakan kepada wartawan, salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Pemkab Matim untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan pengembangan pangan lokal oleh kelompok-kelompok kerajinan pangan yang ada di seluruh kecamatan.

Sebab, kata dia, pangan lokal yang ada di Matim merupakan pangan yang sudah dikenal, mudah diperoleh, jenisnya beragam serta dapat diusahakan baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual.

“Dengan pengembangan pangan lokal  ini, kita berharap dapat meningkatkan konsumsi pangan yang beragam di tingkat rumah tangga sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga,” kata Simon.

Selain mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga melalui peningkatan konsumsi dan ketersediaan pangan lokal, Simon mengatakan, hal ini juga bertujuan mengembangkan sumber pendapatan keluarga t melalui pengolahan berbasis sumber daya lokal. Juga, tambahnya, untuk peningkatan mutu dan citra pangan lokal.

“Di samping itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman produksi bahan pangan bagi peningkatan  pertumbuhan dan kehidupan manusia di masa mendatang, serta meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam pengolahan pangan dengan memprioritaskan nilai tambah,” ungkapnya.

Dalam pelatihan dan penyuluhan ini, Simon mengundang tenaga dari Dinas Kesehatan Matim dan pengusahan pangan lokal yang sukses  sebagai narasumber dan pelatih.

Adapun materi yang disampaikan diantaranya tentang pengolahan pangan non beras dan terigu menjadi kue atau makanan ringan lainnya yang memenuhi unsurs B2SA.

Sementara itu, Wakil Bupati, Andreas Agas yang hadir dalam kegiatan ini meminta seluruh masyarakat untuk mencintai pangan lokal.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan sarana yang tepat bagi kaum ibu untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, agar dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang beragam.

“Dengan pelatihan ini, para perserta dari tujuh kecamatan yang ada di Wilayah Matim diharapkan mencintai pangan lokal. Matim merupakan wilayah lahan pertanian yang menjanjikan untuk usaha dibidang pangan lokal,” kata Agas.

Wihelmina Watul, peserta asal Lerang, Kecamatan Rana Mese berharap, setelah pelatihan ini, Pemda memberi mereka modal dan peralatan untuk membuka usaha pengelolahan pangan lokal.

Menurutnya, tidak ada gunanya pelatihan selama dua hari kalau tidak didukung oleh modal dan peralatan. (Satria/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA