Floresa.co – Talha Asmal, seorang pemuda Inggris diyakini menjadi pelaku bom bunuh diri paling muda setelah dia dilaporkan melakukan aksi pengeboman di Irak.
Bersama dengan ketiga temannya, mereka melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan dekat kilang munyak di wilayah selatan Baiji, Irak.
Atas aksinya tersebut, Asmal pun tercatat sebagai pelaku bom bunuh diri termuda dari Inggris. Rekor itu sebelumnya dipegang Hasib Hussein, remaja Inggris berusia 19 tahun yang ikut dalam serangan bunuh diri di sebuah bus di London pada 7 Juli 2005.
Diduga kuat, remaja berumur 17 dan yang menggunakan nama Yusuf al-Britani itu hijrah ke Timur Tengah menjadi anggota kelompok militan ISIS.
Seperti yang diberitakan BBC, Senin, (15/6/2015), keluarganya menyatakan mereka sangat terpukul mendengar kabar itu dan meyakini remaja tersebut telah dicuci otak oleh “anggota dan pemimpin ISIS yang terlalu pengecut untuk melakukan pekerjaan kotor mereka.”
“Talha adalah remaja yang penuh kasih, kepedulian, baik dan ramah. Dia tidak pernah memendam niat buruk terhadap siapapun dan juga tidak pernah menunjukkan pandangan garis keras atau radikal. Kami tentunya sangat terpukul dan patah hati atas tragedi buruk yang menimpa kami.”, demikian ungkapan anggota keluarganya.
Shahid Malik, mantan anggota parlemen Inggris dan kerabat keluarga Asmal, mengatakan perbuatan remaja itu “adalah bukti jelas kesuksesan pengurus ISIS yang jahat dalam meracuni dan mencuci otak Talha dan anak-anak muda sepertinya.”
Sejauh ini, setidaknya 700 warga Inggris telah pergi untuk medukung atau megikuti pertempuran bersama kelompok milisi di Irak dan Suriah. Sebagian besar bergabung dengan ISIS.
Data Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebutkan pemerintah telah membatalkan atau menolak 30 paspor pada 2013 dan 2014 karena penggunanya hendak pergi ke Suriah atau Irak untuk tujuan yang meragukan. (ARJ/Ario Jempau/Floresa).