FP2 Maritim Kritisi Praktik Pendidikan di Manggarai Timur

Borong, Floresa.co – Forum Pemuda Peduli Manggarai Timur (FP2 Maritim) mengapresiasi kebijakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga Kabupaten Manggarai Timur yang menutup SMK III Elar, beberapa waktu lalu.

Forum ini menilai praktik pendidikan di daerah itu, seperti pembukaan sekolah baru, tidak berpedoman pada undang-undang sistem pendidikan nasional.

Hal itu disampaikan ketua umum FP2 Maritim, Erik Jumpar kepada Floresa.co, Jumat 29 April 2016 di Borong.

“Saatnya dinas PPO Matim untuk mengintrospeksi diri dengan cara membenah sekolah-sekolah yang ada di Matim”, ujar Erik.

Ia menjelaskan deretan persoalan yang terjadi di Matim dan salah satunya adalah persoalan di lembaga pendidikan merupakan kegagalan rezim Yoseph Tote-Andreas Agas (Yoga). Hal itu, kata dia,  terbukti dari beberapa instansi pendidikan sampai sekarang tidak memenuhi standarisasi pendidikan bahkan ada yang sampai ditutup secara resmi.

BACA JUGA:

Menurut Erik,tugas PPO sekarang cukup fokus dan urusi sekolah-sekolah yang ada, jangan sampai peserta didik jadi korban karena dosa dari rezim yang berkepentingan.

Erik mengapresiasi penutupan SMKN III Elar beberapa waktu lalu. Menurutnya, ditelaah dari berbagai aspek, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut memang tidak layak untuk dilanjutkan.

Menurut aktivis PMKRI ini, jangan membuka sekolah hanya karena kepentingan politis.

“Mendirikan sekolah harus punya landasan dan memiliki orientasi yang jelas, ini bicara tentang pendidikan dan tentunya juga membicarakan pembentukan manusia,”ujarnya.

Ia berharap dinas PPO Matim untuk segera mengontrol dan turun ke lapangan membereskan sekolah-sekolah yang bermasalah di Manggarai Timur. (Ronald Tarsan/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA