Ruteng, Floresa.co – Dokter Yulianus Weng, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan, mayoritas warga Manggarai saat ini mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).
“Kalau dulu kita punya yang banyak itu adalah penyakit malaria, diare dan jantung. Tetapi sekarang yang dominan itu penyakit ISPA,” kata Yulianus saat diwawancarai Floresa.co, di ruang kerjanya, Kamis (20/11/14).
Dari jumlah penduduk Mangarai 300 ribu lebih, kata Yulianus, antara 20-25 persen mengidap ISPA, yang didominasi anak-anak usia di bawah lima tahun (Balita).
Gejala penyakit ISPA, jelasnya ditandai dengan batuk pilek yang menyerang anak. Karena batuk ini dianggap biasa, maka umumnya setelah itu menyerang sampai ke paru-paru.
Yulianus mengatakan, ISPA bersumber dari virus dan bakteri.
Penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak balita ini selalu diidentik dengan pnemonio yaitu penyakit pada radang paru-paru.
Ia menambahkan, ISPA disebabkan oleh lingkungan yang kotor, pola hidup tidak sehat dan kadang-kadang adanya kebiasaan orang tua yang selalu merokok dalam ruangan.
Untuk menanggulangi melonjaknya persentase ini, tutur Yulianus, pihaknya selalu melakukan upaya promotif dan preventif.
Hal itu pula yang membuat Dinas Kesehatan Manggarai memilih tema “Promotif dan Preventif” dalam merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2014.
“Kita selalu memberikan penyuluhan yang baik kepada ibu hamil, ibu anak balita, orang tua dan keluarga,” jelas Yulianus.
Selain itu, pemerintah selalu mendorong agar tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Walau banyaknya penyakit ISPA yang menyerang masyarakat Manggarai, lanjut Yulianus, namun tidak berujung pada kematian.
“Sekarang fasilitas sudah banyak dan akses terjangkau sehingga belum ada yang meninggal karena ISPA,” tuturnya.
Yulianus berharap, masyarakat lebih responsif jika menemukan gejala-gejala ISPA, demi untuk meminimalisasi angka penyakit ini yang sekarang menjadi dominan di Manggarai. (ADB/Floresa).