Anggota DPRD NTT: Pendirian Sekolah Negeri di Matim Sarat Kepentingan Politik

Floresa.co – Pendirian sekolah-sekolah  negeri, baik SMP maupun SMA di Manggarai Timur sarat dengan kepentingan politik, demikian menurut anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Di Manggarai Timur, hampir semua sekolah dibangun karena kepentingan politik,” tuding Fredy Mui, anggota dewan dari Partai Nasdem  saat berdialog dengan sejumlah guru dan orang tua murid SMA Negeri 2 Lamba Leda di Weleng, Jumat, 30 Agustus 2018.

“Banyak sekolah dibuka agar guru-guru PNS yang perna berjuang untuk memenangkan Bupati bisa diangkat jadi kepala sekolah, walaupun sebenarnya belum saatnya untuk ja
di kepsek,” tambahnya.

Pendirian sekolah-sekolah tersebut, kata dia, tanpa mempertimbangkan jarak antar sekolah, kemampuan keuangan daerah, dan sekolah pendukung.

“Banyak sekolah didirikan berdasarkan ‘kepok’,” katanya.

“Akibatnya, banyak sekolah (SMP dan SMA) yang kekurangan siswa karena sekolah berdekatan. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung KBM juga sangat tidak memadai karena anggaran terbatas. Sehingga beban orang tua murid untuk membayar uang komite, meningkat,” urainya.

Ia mengingatkan bahwa pendidikan itu tidak boleh dipolitisasi.

“Terutama tenaga pendidik. Kepala sekolah itu tidak boleh jadi tim sukses,” katanya.

“Kasihan, kalau misalnya kepalanya tinggal di Wae Lengga, sekolahnya di Weleng. Pasti dia lebih banyak tinggalkan sekolah,” imbuhnya.

Rosis Adir/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA