Floresa.co – Tim SAR telah menemukan serpihan dan sejumlah jasad penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014) sore kemarin.
Diketahui, enam dari 155 penumpang QZ 8501 merupakan warga Kabupaten Manggarai. Mereka berasal dari dua keluarga yakni Martinus Djomi bersama istrinya Ria Ratna Sari dan anaknya Kayle C Djomi serta pengasuh anak bernama Susi ditambah keluarga Santosa yakni Fandi Santosa dan Karina Santosa.
Berita penemuan serpihan pesawat dan jasad penumpang tak lantas membuat kelurga enam penumpang asal Kabupaten Manggarai itu hilang asa.
Ibunda Martinus Djomi, Sia Meiling, mengaku optimis anaknya sekeluarga masih hidup. Aci Sia begitu ia disapa berharap pada mujizat.
“Saya yakin anak saya dan keluarganya masih hidup. Saya masih optimis mereka selamat, saya percaya sama mujizat Tuhan,” katanya sebagaimana dilansir VIVAnews.
Ia menerangkan, hingga kini dia belum digelayuti rasa duka dalam hatinya. “Ikatan batin antara saya dan anak saya masih terasa. Hati saya mengatakan mereka berempat masih hidup,” Kata Sia optimis.
Dijelaskan dia, Martinus bersama keluarga bertolak ke Surabaya pada 16 Desember. Selain untuk berlibur, kepergian Martinus sekeluarga ke Singapura juga untuk memeriksa kesehatan.
Kakak Kandung korban, Kristopher Djomi mengatakan, dia bersama orangtuanya segera ke Surabaya untuk kepentingan pengambilan data antemortem oleh tim DVI Polda Jatim.
“Selasa malam ini kami berangkat ke Labuan Bajo. Rabu terbang dari Bandara Komodo ke Surabaya. Selain untuk kepentingan ante mortem kami ingin memantau proses pencarian dari bandara Juanda. Mungkin di antara kami juga mesti harus ikut langsung dalam pencarian bersama tim Basarnas,” ujarnya.
Dia mengatakan, sejak dikabarkan pesawat yang ditumpangi kakaknya sekeluarga hilang kontak pada Minggu pagi, tetangga dan kerabat terus berdatangan untuk memberi peneguhan dan doa bersama.
“Pokoknya tiga hari ini ucapan tanda empati dan kunjungan tetangga serta keluarga ramai tiap sore. Kami menggelar doa bersama,” Kata Kristo.
Sementara itu Willy Djomi, juga kakak Martinus mengaku optimis semua korban dapat ditemukan oleh Tim SAR Gabungan, meski dalam keadaan terburuk sekalipun.
“Sikap optimistis itu muncul sejak penemuan serpihan pesawat dan jasad penumpang yang diduga kuat berasal dari pesawat,” kata Willy, hari ini Rabu (31/12/2014).
Ia mengatakan, penemuan serpihan kemarin menjadi titik terang keberadaan AirAsia, dan dia berharap adiknya bersama keluarga dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Sebagaimana dilaporkan Floresa.co sebelumnya, enam dari 155 penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Bandara Changi, Singapura, Minggu 28 Desember 2014, merupakan warga Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Mereka adalah Martinus Djomi, Kayle C Djomi, dan Ria Ratna Sari yang tercatat sebagai satu keluarga. Kemudian, Fandi Santoso, Karina Santoso, dan Nikolas Theo Santoso yang juga satu keluarga.
Menurut Willy Djomi, adiknya Martinus Djomi bersama istri dan anak berangkat ke Singapura untuk liburan akhir tahun. (ARL/Floresa)