Kupang, Floresa.co – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) berjanji akan mengusut agen perekrut calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai yang tenggelam saat hendak diselundupkan ke Malaysia melalui Tanjung Pinang, Riau.
Dua calon TKI ditemukan tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (30/12/2014)lalu, sementara lima lainnya dilaporkan selamat.
Mereka direkrut tidak dengan prosedur yang benar alias ilegal. Pihak keluarga korban telah mengantongi nama agen bernama Klemens. Informasi keluarga korban mnyebutkan, Klemens adalah warga Manggarai yang tinggal di Tanjug Pinang.
Kepala Kepolisian Daerah NTT, Brigjen Polisi Endang Sunjaya berjanji akan mengusut pihak yang melakukan perekrutan para calon TKI asal Manggarai ini. “Akan kami tangani,”ujarnya saat dihubungi Floresa.co, Senin (5/1/2015).
Karena kejadiannya terjadi di wilayah hukum Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kepri), Endang mengatakan akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat.
“Akan kami tugaskan anggota tim trafficking untuk koordinasi dengan Polda Kepri,”ujarnya.
Tim trafficking merupakan sebuah satuan tugas (sagas)yang dibentuk Endang untuk memberantas perdagangan manusia di NTT. Saat ini, satgas tersebut dipimpin oleh Komisaris Polisi Cecep Ibrahim.
Seperti diberitakan Floresa.co sebelumnya, dua calon TKI asal Desa Lando, Kecamatan Cibal yaitu Lasarus Danggang dan Sumar tewas setelah kapal cepat yang mereka tumpangi tenggelam di laut Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa (30/12/2014).
Dalam kapal naas tersebut ada tujuh calon TKI asal desa Lando, namun lima lainnya dilaporkan selamat dan saat ini masih berada di Tanjung Pinang. Korban yang meninggal rencananya akan dipulangkan ke Manggarai oleh keluarga pada hari ini, Senin (5/1/2015). (PTD/Floresa)