Pengurus PDIP se-Flores Kompak Tolak Bupati Lembata Jadi Ketua DPC

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur

Floresa.co – Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Konfercab PDIP) se-daratan Flores dan Lembata kompak menolak pengukuhan Bupati Lembata Eliases Yentji Sunur sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai tersebut.

Penolakan itu terjadi saat konferensi di Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (11/3/2015). Konferensi pun berlangsung ricuh.

Sebagaimana dilaporkan Floresbangkit.com, berdasarkan amanat SK 066 dan 067 orang yang berhak menjadi calon adalah orang yang secara berturut-turut menjadi pengurus di tingkat ranting, tingkat kecamatan dan atau tingkat kabupaten selama lima tahun.

Sementara, Sunur baru bergabung dengan PDIP Lembata empat tahun terakhir dan juga memiliki KTA Bekasiyang tidak di mutasikan ke Lembata.

Akibat kisruh ini, Ketua sidang paripurna penetapan Dr. Andreas Hugo Parera memutuskan untuk tidak melantik Yance Sunur.

Proses selanjutnya di kembalikan ke DPP PDIP untuk dilakukan penjaringan kedua pada Anak Ranting, Ranting dan Anak Cabang.

Sekertaris Demisioner DPC PDIP Lembata, Fery Koda menilai, Sunur bukan figur pemersatu.

“Coba lihat selama empat tahun kepemimpinan dia di Lembata suasana politik Lembata kacau, dia berkonflik dengan DPRD, dengan LSM, dengan Ormas. Lalu apa kontribusi dia untuk PDIP di Lembata?”, katanya.

Ia menambahkan, selama empat tahun Yentji Sunur menjadi Bupati, baru dua kali dia menyinggahi Sekertariat partai. Sekali setelah dilantik menjadi Bupati dan sekali lagi ketika ada konflik di DPRD.

“Apakah figur seperti ini yang diharapkan memmpin PDIP? Saya katakan, demi Lembata, demi PDIP Lembata, saya dan teman-teman tidak rela menyerahkan PDIP lembata di pimpin Yentji Sunur. PDIP Lembata mau dibawah kemana kalau dia yang pimpin?,” tegas Koda.

Anehya, kendati dinilai tidak layak mejabat ketua DPC PDIP oleh Ferdy Koda, namun dalam penjaringan pada tingkat PAC, Sunur masuk dalam nominasi kandidat calon ketua DPC.

Terkait dengan itu, Koda yang tak lain adalah Ketua DPRD Lembata itu mengaku heran. Dan dia menduga kalau proses penjaringan tidak sesuai mekanisme partai.

“Saya tidak tahu bagaimana dia (Yentji Sunur) masuk dalam daftar calon, dan saya duga itu tidak wajar prosesnya. Saya tidak bermaksud menuduh kalau penjaringan itu karena uang, tapi itulah politik dan politik itu rentan dengan uang. Dan bisa juga karena teman-teman pengurus tingkat bawah tidak paham tentang mekanisme penjaringan seseorang menjadi calon ketua DPC PDIP,” tambahnya lagi.

Koda pun mengancam jika DPP PDIP memaksa untuk melantik Sunur menjadi Ketua DPC PDIP di luar mekanisme dan kententuan partai.El

“Kita siap boikot kalau DPP melantik Yentji Sunur menjadi ketua DPC Lembata,” (Floresbangkit.com/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA