Jaksa mengklaim tidak ada penggeledahan, yang ada hanyalah permintaan klarifikasi. Sementara kades mengklaim jaksa sempat menggeledah beberapa dokumen di kantor desa.
Kendati kerap diberi tahu bisa berbahaya bagi kesehatan, rokok tetap diyakini sebagai penyemangat bekerja di kebun dan dipercaya turut merawat keterhubungan dengan leluhur
Jadi bupati sejak 2021, Nabit terlibat sejumlah kontroversi. Mulai dari pemberhentian nakes, istri yang sempat diduga terlibat ‘main proyek,’ membangkang terhadap putusan Mahkamah Agung hingga menelantarkan suara warga dalam polemik proyek geotermal
Sejumlah media memuat berita berisi tudingan yang memojokkan Floresa terkait polemik geotermal Poco Leok. Apa yang keliru dengan media-media tersebut, juga tudingan-tudingannya?
Narasi-narasi kapitalistik yang mereduksi makna tanah hanya dari segi ekonomi melanggengkan praktek perampasan yang disokong kekuasaan lewat ketentuan legal-formal
Ia merintis Hanaf Perempuan Flobamoratas, komunitas pemberdayaan mantan pekerja migran, berharap agar mereka tak lagi memilih merantau untuk menghidupi keluarga
Sidang kasus Mariance yang selamat dari rumah majikan usai melempar selembar surat minta tolong ke tetangga akan diputuskan di Malaysia pada akhir Juni
Kelompok perempuan di Poco Leok terlibat aktif dalam gerakan perlawanan menolak proyek geotermal yang diyakini mengancam masa depan hidup dan lingkungan mereka
Meski judul buku Robert Harrison Barnes mengandung kata "hunters" yang berarti “para pemburu,” ia tak sekalipun menyebut “pemburu” untuk nelayan Lamalera pada setiap halaman
Banjir pada 4 April itu terjadi setelah pemerintah mulai mengerjakan beberapa proyek pariwisata di lokasi Hutan Bowosie yang telah dialihfungsikan menjadi kawasan bukan hutan untuk bisnis wisata lewat Peraturan yang dibuat Presiden Joko Widodo pada 2018. Ini merupakan kawasan karts dan hutan penyangga kota Labuan Bajo
Di tengah upaya pemerintah pusat mempromosikan investasi 800 miliar rupiah untuk kawasan bisnis pariwisata di Hutan Bowosie, sejumlah pihak mengingatkan bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak memperhitungkan kepentingan pihak-pihak sekaligus menjadi semacam investasi masalah yang akan lebih pelik ke depan.
Sejak diperkenalkan pada 2018, proyek pariwisata di Hutan Bowosie menuai kritikan dari warga dan berbagai pegiat masyarakat sipil di Labuan Bajo, selain karena memberi karpet merah bagi para investor, kebijakan itu juga mengabaikan konflik agraria dengan warga lokal dan ancaman krisis ekologi.
“Pariwisata berkelanjutan kelas dunia yang berkualitas tinggi di jantung Flores,” demikian julukan BPO-LBF untuk lahan seluas 400 hektar yang dikuasainya di Hutan Bowosie, meminggirkan soal yang masih belum selesai; konflik lahan dengan warga, juga kecemasan ancaman krisis ekologi bagi Labuan Bajo.
Desakan itu diutarakan warga Desa Gorontalo karena BPO-LBF turut mengklaim wilayah APL Bowosie yang sudah menjadi pemukiman dan lahan pertanian mereka. Wilayah itu, oleh BPO-LBF rencananya akan dijadikan destinasi wisata ekslusif. Bahkan lembaga yang dipimpin Shana Fatina itu berani menanam pilar tanpa berkoordinasi dengan mereka.
Pemerintah berjanji akan mengembalikan kebun dan tanah rumah milik warga adat Lancang, di Kelurahan Wae Kelambu – Labuan Bajo yang ‘dihutankan’ untuk dijadikan destinasi wisata yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores [BPO–LBF].
Diklaim demi menghidupkan ekonomi, program 'Work from Labuan Bajo' menyimpan soal serius, terkait ancaman bahaya peningkatan kasus Covid-19. Apalagi, baru-baru ini terungkap bahwa ada penumpang yang positif Covid-19 berdasarkan tes PCR, namun masih lolos menumpang pesawat terbang