ReportasePeristiwaDi Pilkada Mabar, Hanura Tidak Mengusung Kandidat yang Berpotensi Kalah

Di Pilkada Mabar, Hanura Tidak Mengusung Kandidat yang Berpotensi Kalah

Labuan Bajo, Floresa.coDewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura memastikan tidak mengutamakan kader untuk diusung pada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) pada 2020 mendatang.

Menurut pihak DPC, mereka akan mendukung calon yang berpotensi menang sehingga membuka pendaftaran yang terbuka untuk umum.

“Kita berkaca pada Pemilu 2010, kader yang diusung Hanura kalah. Lalu pada Pilkada 2015 Partai Hanura gagal lagi dan tidak mengikuti Pilkada. Karena itu untuk pemilu kali ini Hanura terbuka untuk siapa saja yang berpotensi menang,” kata Ketua Desk Pilkada Partai Hanura Mabar, Emeriansiana Nomer Jumat, 1 November 2019.

Adapun salah satu kader Hanura yang ikut bertarung ialah Adrianus Garu.

Sejuah ini, kata Nomer, bakal calon bupati (Cabub) dan wakil Bupati yang sudah mendaftar di partai itu sebanyak tiga paket, serta tujuh orang lainnya mendaftar perseorangan.

“Tiga paket itu yakni Paket Mateus Hamsi – Tobias Wanus; Gusti Tereng – Fidelis Sukur serta Edi Endi – Dokter Weng,” katanya.

Sementara yang mendartar perseorangan ialah Maria Geong, Mohamad Ahyar Andre Jemalu, Adrianus Garu Paskalis Baut sebagai Cabub serta Bernadus Barat Daya, Haji Asis sebagai Cawabup.

Dijelaskannya, sesuai arahan DPP partai, usai melakukan verifikasi berkas, tahapan selanjutnya berkas akan dikirim ke DPP Hanura NTT.

“Selanjutnya akan dilakukan fit and propertest dilaksanakan di Labuan Bajo, termasuk daratan Flores yang menggelar Pilkada akan melakukan fit and proper test. Soal waktunya belum ditentukan,” katanya.

Nomer menegaskan, penetapan bakal calon yang akan diusung tergantung hasil survey meskipun kader Hanura sendiri ikut bertarung.

“Akan ditetapkan berdasarkan hasil survei. karena itu tadi, Hanura tidak mau gagal lagi pada Pilkada Mabar 2020 nanti. Kita akan mengusung siapa yang berpotensi menang sesuai hasil survei,” katanya.

Ia Menambahkan, pada proses pendaftaran yang ditutup pada Kamis malam, 31 Oktober, pihak DPC membebankan biaya administrasi kepada seluruh pendaftar. Uang tersebut kata Mensu digunakan untuk membeli cindera mata yang kembali diberikan kepada bakal calon yang mendaftar di partai itu.

“Biaya administrasi kita bebankan dua juta per orang. Uangnya kita gunakan beli salendang dan patung komodo yang akan diberikan kepada mereka saat pendaftaran,” ujarnya.

NAN/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA