Floresa.co – Warga di Kabupaten Manggarai Timur (Matim)-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendesak pihak Perusahan Listrik Negara (PLN) Ranting Ruteng menjelaskan kepada publik alasan pemadaman listrik yang terus terjadi beberapa waktu terakhir.
Niko Martin, salah satu tokoh masyarakat di Borong, ibukota Matim mengatakan kepada Floresa.co, Senin (9/11/2015), pemadaman yang terjadi antara dua sampai tiga kali setiap hari sangat merugikan masyarakat.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, masalah ini juga membuat aktivitas ekonomi masyarakat terganggu, bahkan lumpuh, terutama di sektor industri kecil.
“Banyak perangkat elektronik masyarakat jadi korban,” jelasnya.
Pemadaman yang terjadi pada malam hari, menurut dia, menimbulkan masalah pelik, karena menjadi kesempatan emas bagi para pelaku kejahatan melakukan aksi, sehingga terjadi beberapa kasus pencurian saat listrik padam.
“Kesan saya, Kepala PLN Ruteng tidak memiliki tanggung jawab moral dan tidak menghargai masyarakat pengguna jasa PLN ketika kondisi ini berjalan terus-menerus, tanpa ada upaya utk meminimalisasi pemadaman,” tegas Niko, mantan anggota DPRD Matim periode 2009-2014 itu.
Penelusuran Floresa.co di media sosial Facebook, keluhan terkait pemadaman listrik ini sudah sering diungkap warga.
Terkait persoalan ini, Niko menduga, ada ketidakberesan manajemen di PLN Ruteng.
“Ulumbu sudah jadi, lalu alasan apa sehingga listrik padam terus dan alasannya tak pernah diumumkan kepada publik,” katanya.
Ulumbu merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang berlokasi di Satar Mese, Kabupaten Manggarai.
Ia menegaskan, agar tidak muncul kecurigaan, pihak PLN mesti menjelaskan semua masalah ini kepada publik.
Niko juga meminta Pemda Matim dan DPRD untuk tidak menutup mata dengan kondisi ini. (Ari D/ARL/Floresa)