Malam Natal di Nggorang: Seberangi Wae Pesi dan Sesaknya Kapel Stasi

Baca Juga

“Biasanya kita bagi tugas menyiapkan tenda. Natal kali ini, giliran kelompok umat seputar Nggorang,” kata salah seorang yang bekerja sore itu.

Ketika Perayaan Ekaristi malam Natal dimulai pukul, umat berdatangan. Mereka datang menggunakan truk, bus kayu, dan motor. Dan sebagian besar jalan kaki.

Kapel kecil itu akhirnya penuh sesak. Di tenda pun, umat tak kalah banyaknya. Bahkan sebagian besar di luar gereja, harus berdiri sepanjang Misa berlangsung.

Namun saat hujan deras turun, mereka berhamburan ke dalam tenda mencari perlindungan. Akan tetapi, rupanya terpal di terop itu pun banyak sobekannya, apalagi hujan terlampau deras.

Akhirnya mereka berdesak-desakkan memasuki pintu depan gereja guna mencari perlindungan.

Saat itulah para pemuda menyiasati ruang sempit dalam kapel itu untuk mengakomodasi seluruh umat yang hadir.

“Kasihan juga dengan mereka. Sudah datang jauh-jauh tapi kehujanan lagi” kata Yon Hatu, salah seorang pemuda.

Gusti Yansen yang tadinya bertugas menjaga iring-iringan petugas liturgi, turut ambil bagian dalam mengatur umat yang hadir dalam kapel.

Sebelum Misa, ia sempat utarakan rasa bangganya karena sudah ambil bagian dalam urusan keamanan.

Kapel Stasi Nggorang, Reo. (Foto: Gregorius Afioma/Floresa)
Kapel Stasi Nggorang, Reo. (Foto: Gregorius Afioma/Floresa)

“Natal ini seperti pesta. Kami di sini tuan rumah. Kalau mereka tak dilayani dengan baik, nanti kami yang dinilai buruk,” katanya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini